Curhat Peternak Sapi di Tuban, Merugi Diterpa Wabah PMK

Peternak mengaku sudah merugi Rp20 juta

Tuban, IDN Times - Sejumlah peternakan di Kabupaten Tuban mengaku merugi puluhan juta rupiah akibat dampak Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Wabah PMK yang merebak di beberapa wilayah di Indonesia terutama Tuban, membuat para peternak merugi lantaran sapi yang mereka pelihara puluhan tahun tak laku dijual. 

1. Sejak merebaknya wabah PMK, peternak sapi Tuban sudah rugi 20 juta

Curhat Peternak Sapi di Tuban, Merugi Diterpa Wabah PMKPeternak sapi di Tuban mengaku rugi puluhan juta akibat wabah PMK. Dok Istimewa

Bahkan, menjelang Hari Raya Idul Adha tidak sedikit dari para pembeli sapi dari luar daerah yang terpaksa membatalkan pembeliannya. Selain tak laku terjual, harga jual sapi di Tuban juga terus merosot. Salah satu peternak yang merasakan dampak dari PMK ini adalah Muhdi Ansori, peternak asal Kecamatan Montong, Tuban mengaku sapi yang dipelihara sepi pembeli.

"Ya sepi sejak ada wabah PMK ini kita sudah rugi sekitar 20 juta karena sapi kita jual murah," kata Muhdi, Minggu (12/6/2022).

Baca Juga: 32 Ribu Sapi Jatim Terinfeksi PMK, Ratusan Mati

2. Peternak terpaksa menjual sapi mereka dengan harga yang murah

Curhat Peternak Sapi di Tuban, Merugi Diterpa Wabah PMKIlustrasi sapi. (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Muhdi menjelaskan, pada bulan Mei 2022 lalu 31 sapi miliknya terjangkit PMK. Dari 31 ekor sapi itu 6 ekor sapi terpaksa dijual dengan harga yang murah ke tukang jagal dan lainnya. Sedangkan sisanya masih ia rawat dan saat ini sudah dalam masa pemulihan kesehatan.

"Hampir seluruh sapi yang ada di kandangnya terinfeksi PMK. Ada enam ekor sapi yang sudah kita jual, dari 6 itu dua diantaranya kita potong di kandang dengan daging yang masih layak dikonsumsi dijual ke jagal," jelasnya.

3. Peternak berharap pemerintah Tuban segera lakukan vaksinasi

Curhat Peternak Sapi di Tuban, Merugi Diterpa Wabah PMKPeternak sapi di Tuban mengaku rugi puluhan juta akibat wabah PMK. Dok Istimewa

Untuk itu pihak berharap kepada pemerintah agar secepatnya menyalurkan obat-obatan kepada peternak serta segera melakukan vaksinasi massal, sehingga penularan PMK bisa diatasi. Sementara itu berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan (DKPPP) Kabupaten Tuban, Per Minggu 12 Juni 2022 tercatat, total kasus komulatif hewan ternak sapi yang terjangkit virus PMK sebanyak 2631 ekor. 

Kasus tersebut menyebar di 19 kecamatan dari 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Tuban, dengan rincian kondisi hewan sakit sebanyak 2249 ekor, mati 9 ekor, dan angka kesembuhan jumlahnya 373 ekor sapi.

Baca Juga: FKH Unair Bikin Timsus untuk Berantas Wabah PMK di Jatim

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya