1.580 Perempuan di Bojonegoro Menjanda, Faktornya Ekonomi dan Asmara

Kasus ini terjadi Januari hingga awal Juni 2022

Bojonegoro, IDN Times - Pengadilan Agama Kabupaten Bojonegoro mencatat setidaknya ada 1.580 perempuan menjanda. Data itu berlangsung selama kurun waktu Bulan Januari hingga awal Juni 2022 ini. Tingginya kasus perceraian di Bojonegoro sendiri disebabkan oleh faktor impitan ekonomi dan hubungan asmara antara kedua pasangan.

1. Rata-rata mereka yang bercerai masih di bawah 27 tahun

1.580 Perempuan di Bojonegoro Menjanda, Faktornya Ekonomi dan AsmaraPengadilan Agama Kabupaten Bojonegoro. Dok Istimewa

Ketua Panitera Pengadilan Agama (PA) Bojonegoro Sholikin Jamik mengatakan, dari 1.580 perempuan yang bercerai rata-rata mereka masih berusia di bawah 27 tahun. Jumlah tersebut di antaranya terdiri dari 1130 cerai gugat dan 450 cerai talak.

"Selama Januari hingga awal Juni 2022 ini sebanyak 1.580 perempuan di Bojonegoro berstatus menjadi janda karena mereka bercerai," kata Sholikin Jamik, Sabtu (9/7/2022).

Baca Juga: Gadis 12 Tahun di Bojonegoro Dicabuli Ayah Tirinya Sebanyak 4 Kali

2. Banyak istri yang tidak terpenuhi kebutuhannya dan memutuskan untuk cerai

1.580 Perempuan di Bojonegoro Menjanda, Faktornya Ekonomi dan Asmarailustrasi cincin nikah (Pixabay.com/HuyNgan)

Dalam fakta di persidangan, kata Sholikin, rata-rata para suami atau kepala keluarga tidak bisa memenuhi kebutuhan istrinya. Sehingga mereka memutuskan untuk bercerai. Selain itu faktor lain yang menyebabkan perceraian juga masalah asmara di ranjang.

"Banyak faktor, selain ekonomi karena tuntutan kebutuhan istrinya tinggi dan sang suami tidak bisa memenuhi akhirnya memutuskan untuk cerai dan ada juga yang masalah asmara," katanya.

3. Dampak dari perceraian sangat besar bagi masa depan anak

1.580 Perempuan di Bojonegoro Menjanda, Faktornya Ekonomi dan AsmaraPengadilan Agama Kabupaten Bojonegoro. Dok Istimewa

Untuk itu, pihaknya menghimbau pada masyarakat Bojonegoro untuk tidak gampang mengajukan perceraian karena dampak dari perceraian sangat luas terutama menyangkut masalah masa depan anak. 

"Kenakalan remaja dan banyak kriminalitas itu ternyata diawali dengan keluarga broken home (perceraian orang tua), dalam keluarga masalah itu tidak bisa dihindari tapi orang hebat itu ketika memiliki kemampuan menyelesaikan masalah menjadi solusi bukan masalah dijadikan alasan untuk pisah," tutupnya.

Baca Juga: Mobil Pick Up Terguling di Bojonegoro, Ribuan Ikan Tumpah di Jalan

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya