Puluhan Desa di Bojonegoro Krisis Air Bersih
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bojonegoro, IDN Times - Musim kemarau yang berlangsung saat ini membuat sejumlah sumur warga di Kabupaten Bojonegoro mengering. Akibatnya, masyarakat mengalami krisis air bersih. Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro mencatat setidaknya ada puluhan Desa di 13 Kecamatan mengalami krisis air bersih.
1. Sudah ada 24 Desa yang disuplai air bersih dari 13 kecamatan
Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Ardhian Orianto mengatakan, sudah ada 24 Desa yang disuplai air bersih di 13 kecamatan per 21 Agustus 2023. Adapun wilayahnya antara lain Kecamatan Margomulyo, Ngraho, Tambakrejo, Ngasem, Bubulan, Sukosewu, Sugihwaras, Sumberrejo, Kepohbaru, Sekar, Ngambon, Kedungadem, dan Malo.
"Per 21 Agustus 2023, sudah ada 24 Desa yang disuplai air bersih dari 13 kecamatan," kata Ardhian Orianto.
Baca Juga: Sekolah Dimerger, Orang Tua dan Murid Mengadu ke DPRD Bojonegoro
2. BPBD sudah mendistribusikan air bersih sebanyak 1.225.000 liter
Ardhian Orianto melanjutkan, pemerintah setempat menyuplai kebutuhan air bersih bagi masyarakat yang terdampak. Hingga Senin 21 Agustus 2023 BPBD sudah mendistribusikan air bersih sebanyak 1.225.000 liter yang tersebar di 13 Kecamatan dan 24 Desa.
"Kekeringan yang melanda di wilayah Bojonegoro tersebut diperkirakan masih terjadi hingga September 2023 ke depan," jelas Ardhian Orianto.
Baca Juga: Kekeringan di Ngawi, Warga Manfaatkan Bengawan Solo
3. Puncak kekeringan ini di bulan Agustus sampai September 2023.
Ardhian Orianto menyebut, untuk tingkat kekeringan masih tergolong dalam kekeringan sedang. Sedangkan untuk prediksi BMKG puncak dari kekeringan ini di bulan Agustus sampai September 2023.
"Untuk level kekeringan di Bojonegoro ini masih sedang,"pungkasnya.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.