Total 90 Dokter PPDS Unair Terpapar COVID-19, Dua Meninggal Dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Para dokter yang tengah menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya sempat menjadi perhatian lantaran banyak yang terpapar COVID-19 saat bertugas di RSUD Dr Soetomo. Hingga saat ini tercatat telah ada setidaknya 90 orang PPDS terkonfirmasi positif COVID-19.
Baca Juga: Bertambah Lagi, Ini Daftar Dokter di Jatim yang Gugur karena COVID-19
1. Total 90 dokter PPDS Unair terpapar COVID-19
Dekan FK Unair Prof Soetojo bahwa jumlah 90 orang tersebut merupakan angka kumulatif jumlah dokter yang terpapar COVID-19. Sebagian dokter telah sembuh dan sebagian lainnya telah meninggal dunia. Namun Soetojo tak menyebutkan lebih lanjut saat ini berapa dokter PPDS yang masih berada dalam perawatan atas kasus COVID-19 yang dialaminya.
“Kumulatif itu mulai dari dulu sekitar 90 orang. Sekarang masih ada yang statusnya positif tapi insyaallah sudah tidak berat kondisinya,” ujar Soetojo di Unair, Sabtu (29/8/2020).
2. Dua orang meninggal dunia
Dari 90 orang dokter residen yang terpapar COVID-19 tersebut, dua di antaranya sudah meninggal dunia. Keduanya adalah Putri Wulan Sukmawati yang meninggal dunia pada Minggu (5/7/2020) serta Miftah Fawzy Sarengat yang mengembuskan nafas terakhir pada Rabu (10/6/2020). Kabar dua dokter residen yang meninggal ini sempat menggemparkan dengan dugaan lalainya pihak kampus untuk menjamin keamanan para peserta PPDS.
“Kami berharap, dua itu terakhir. Jangan ada lagi,” tutur Soetojo.
3. PPDS sebagai tenaga kesehatan memang rentan terpapar COVID-19
Soetojo memaparkan bahwa profesi sebagai tenaga kesehatan memang sangat rentan terhadap penularan COVID-19. Pasalnya mereka menangani secara langsung para pasien COVID-19 dan berkutat di dalam ruangan yang sama. Untuk itu, Soetojo selalu berpesan kepada mahasiswanya agar menjaga diri dan berhati-hati dalam mengenakan alat pelindung diri (APD).
“Hampir semua PPDS kemungkinan terpapar COVID-19 karena mereka menangani pasien. Pemerintah memperhatikan itu dengan memberikan insentif pada mereka hari ini,” ungkapnya.
4. Para dokter residen disebut masih bersemangat
Soetojo menambahkan bahwa saat ini kondisi para dokter residen tengah baik dan prima. Mereka bersemangat untuk menuntaskan kasus COVID-19 di Kota Surabaya dan Jawa Timur. Saat ini pasokan APD bagi para dokter residen pun dirasa cukup sehingga dapat meminimalisir penularan COVID-19 selama mereka bertugas.
“Mereka masih semangat, karena memang berniat jadi dokter untuk mengabdi dan mengobati masyarakat,” pungkas Soetojo.
Baca Juga: Terinfeksi COVID-19 Saat Ikuti PPDS, Dokter Anak Meninggal Dunia