Sempat Oranye, Surabaya Kembali Jadi Zona Merah COVID-19

Tetap disiplin protokol kesehatan ya, Rek!

Surabaya, IDN Times -  Setelah sempat turun tingkat menjadi zona oranye, kini Kota Surabaya kembali berwarna merah atau berisiko tinggi penularan COVID-19. Hal ini tampak pada peta penyebaran yang dibuat oleh Satgas COVID-19 yang tercantum pada aplikasi Bersatu Lawan COVID-19 (BLC).

1. Surabaya jadi zona merah lagi

Sempat Oranye, Surabaya Kembali Jadi Zona Merah COVID-19Penampakan Kota Surabaya kembali jadi zona merah. Tangkapan layar aplikasi Bersatu Lawan COVID-19

Peta sebaran zonasi wilayah oleh Satgas COVID-19 ini diperbaharui setiap minggunya. Ada 15 kriteria untuk menentukan zona tiap wilayah berdasarkan tingkat resiko penularan COVID-19.

Epidemiolog Universitas Airlangga Dr., dr. Windhu Purnomo menyampaikan bahwa saat ini pemerintah dan warga Kota Surabaya harus lebih berhati-hati, lantaran naiknya status Kota Surabaya.

"Minggu ini Surabaya kembali masuk ke zona merah atau risiko tinggi lagi setelah dalam dua minggu sempat oranye atau risiko sedang. Kondisi epidemiologis COVID-19 di Surabaya dan daerah-daerah lain masih sangat fluktuatif dan pada kondisi yang tidak aman," ujarnya saat dikonfirmasi IDN Times, Rabu (19/8/2020).

2. Warna zona dikatakan stabil jika bertahan selama empat pekan

Sempat Oranye, Surabaya Kembali Jadi Zona Merah COVID-19Penampakan Kota Surabaya kembali jadi zona merah. Tangkapan layar aplikasi Bersatu Lawan COVID-19

Lebih lanjut, Windhu menegaskan bahwa pemerintah dan warga jangan bersenang hati lantaran zona penyebaran COVID-19 di Kota Surabaya menurun. Pasalnya, zona tersebut masih bisa berubah dengan cepat.

Suatu daerah bisa dikatakan stabil jika sudah menempati zona tersebut selama empat pekan. Oleh karenanya, pengambilan kebijakan untuk suatu daerah harus menunggu situasi zona dalam empat pekan.

"Karena zonasi yang menunjukkan tingkat risiko masih sangat fluktuatif, dinamis. Setiap minggu ketika di-update bisa berubah. Daerah yang stabil, katakanlah sudah 4 minggu berturut-turut. Tapi kalau masih seminggu, dua minggu kuning, bisa saja kembali ke oranye atau merah," ungkapnya.

Baca Juga: Sejumlah Karyawan Lumbung Pangan Jatim Positif COVID-19

3. Zona merah disebabkan pergerakan manusia pada 7-14 hari lalu

Sempat Oranye, Surabaya Kembali Jadi Zona Merah COVID-19Status risiko tinggi Kota Surabaya setelah kembali jadi zona merah. Tangkapan layar aplikasi Bersatu Lawan COVID-19

Windhu tidak bisa menjelaskan apa penyebab Kota Surabaya kembali ke zona merah. Yang pasti, zona kali ini merupakan hasil dari pergerakan manusia yang terjadi pada 7-14 hari lalu. Jika dirunut, sekitar dua pekan sebelumnya adalah Hari Raya Iduladha di mana banyak warga Jatim yang masih memegang budaya mudik.

"Kondisi saat ini akibat penularan yang terjadi di 7-14 hari yang lalu. Sebabnya macam-macam, yang jelas karena ada pergerakan warga dan aktivitas warga yang tidak disiplin mematuhi protokol kesehatan, dan ini juga terkait dengan kebijakan pemerintah. Ditelusuri balik saja, di 7-14 hari yang lalu ada kejadian apa," jelasnya.

4. Meminta agar kegiatan yang tidak esensial jangan diaktifkan kembali

Sempat Oranye, Surabaya Kembali Jadi Zona Merah COVID-19Tim Kajian Epidemiologi FKM Unair Dr. Windhu Purnomo saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Jumat (8/5). Dok Istimewa

Untuk itu, Windhu memperingatkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya agar kembali memperketat pengawasan protokol kesehatan. Ia juga meminta agar kegiatan yang sifatnya tidak mendesak agar tidak dijalankan di Kota Surabaya untuk menghindari penularan COVID-19.

"Pada kondisi yang masih tidak aman seperti ini, pada dasarnya seharusnya semua pergerakan dan aktivitas yang tidak esensial jangan diaktifkan dulu," pungkasnya.

Baca Juga: Kasus COVID-19 di Surabaya Tembus Angka 10 ribu

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya