Satu Calon Kepala Daerah di Jatim Positif COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Ketua KPU RI Arief Budiman menyebutkan bahwa 37 calon kepala daerah di Indonesia terjangkit COVID-19. Salah satu di antaranya berasal dari Jawa Timur. Namun hingga saat ini belum diketahui siapa calon kepala daerah yang dimaksud. Masalahnya, calon tersebut juga ikut datang mendaftarkan diri ke KPU saat masa pendaftaran pada 4-6 September kemarin.
1. Satu cakada di Jatim positif COVID-19
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim Divisi Teknis dan Penyelenggaraan Insan Qoriawan membenarkan bahwa pihaknya menerima laporan salah satu calon kepala daerah di Jatim melampirkan hasil tes swab PCR positif COVID-19 sesuai dengan data yang diumumkan oleh Arief. Namun ia enggan membeberkan siapa peserta Pilkada 2020 tersebut maupun daerah asalnya.
"Iya benar memang ada. Siapa nya bukan menjadi kewenangan saya untuk menyampaikan” ujar Insan, Senin (7/9/2020).
Satu hal yang pasti, peserta Pilkada tersebut dikonfirmasi oleh Insan tersebut datang ke KPU daerah pemilihannya saat mendaftarkan diri. Hingga saat ini pun tercatat seluruh peserta Pilkada di 19 daerah di Jatim datang langsung saat proses pendaftaran.
2. Lakukan tes swab kedua di RSUD Dr Soetomo
Sementara itu, Insan hanya memberikan pernyataan tambahan bahwa calon kepala daerah tersebut telah melaksanakan tes swab kedua di RSUD Dr Soetomo pada Senin (7/9/2020). Di ketahui ada enam daerah yang melaksanakan tes swab di RSUD Dr Soetomo yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Sidoarjo.
"Hasil tes swab keduanya belum kami terima. Nanti yang berhak mengumumkan itu yang menerima hasil tes swab yaitu KPU Kabupaten/Kota," tutur Insan.
Baca Juga: Tes Kesehatan, Calon Kepala Daerah Swab PCR di RSUD Dr Soetomo
3. Gugus Tugas COVID-19 Jatim tak tahu menahu
Sedangkan Ketua Tim Tracing Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Jatim, Kohar Hari Santoso mengaku belum mendapatkan laporan atas temuan tersebut. Padahal seharusnya tiap data pergerakan kasus COVID-19 di Jatim akan dilaporkan ke Kohar untuk ditindaklanjuti terkait tracing dan lainnya. Apalagi kali ini kasusnya menyangkut tokoh publik yang sempat berada di antara kerumunan orang.
"Belum ada data masuk," sebut Kohar singkat.
Baca Juga: Langgar Protokol, Tiga Bacalon Kepala Daerah di Jatim Ditegur Mendagri