Motif Ibu di Surabaya Siksa Anaknya hingga Tewas

Anaknya disebut nakal sehingga sering disiksa

Surabaya, IDN Times - Seorang anak berinisial MTP (4) di Kota Surabaya ditemukan tewas dengan luka-luka di sekujur tubuhnya. Anak ini ternyata tewas setelah dipukuli oleh ibu kandungnya sendiri, AS (24). Tersangka mengaku menganiaya putranya karena kesal atas kelakuan sang anak yang disebut nakal.

1. Korban dipukuli karena buang air besar di celana

Motif Ibu di Surabaya Siksa Anaknya hingga TewasIlustrasi kekerasan fisik. pexels.com/Karolina Grabowska

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya Kompol Mirzal Maulana menuturkan, ketika AS diinterogasi polisi atas kematian anaknya, ia mengaku sering memukuli buah hatinya itu. Bahkan, siksaan AS ini juga menyebabkan sang anak meregang nyawa.

Kejadian terakhir AS menganiaya MTP yaitu pada Selasa (9/11/2021) siang lantaran anaknya disebut nakal. Setelah dipukuli, MTP tertidur. Ketika tertidur ini, MTP ternyata buang air besar di celana.

"Rasa emosi dan kesal yang tidak terkontrol di karenakan korban susah dikasih tahu terkait sering buang air besar di celana," ujar Mirzal, Rabu (10/11/2021).

Baca Juga: Anak 4 Tahun Tewas Penuh Luka di Surabaya, Ibu Kandung Jadi Tersangka

2. Korban sering dipukuli

Motif Ibu di Surabaya Siksa Anaknya hingga TewasIlustrasi Kekerasan. IDN Times/Sukma Shakti

Korban disebut memiliki kesulitan untuk mengontrol keinginannya buang air besar sehingga sering cepirit di celananya. AS, sebagai sang ibu yang tak lama ini baru merawat MTP, merasa kesal dengan MTP. Ketika bocah itu bangun, AS kemudian kembali memukuli MTP hingga terjatuh di kamar mandi hingga luka-luka.

"Tersangka terus menganiaya anaknya karena disebut nakal," ungkap Mirzal.

3. Korban selama ini dirawat oleh neneknya

Motif Ibu di Surabaya Siksa Anaknya hingga TewasIlustrasi kekerasan anak (IDN Times/Mardya Shakti)

Menurut keterangan bibi korban, Rah Indah, sejak lahir hingga berusia 4 tahun korban dirawat oleh nenekknya. Baru-baru ini, barulah MTP diambil oleh orangtuanya. Sayangnya, di tangan orangtua kandung, MTP malah meregang nyawa. Neneknya pula yang melaporkan kejanggalan kematian MTP ke kepolisian.

"Neneknya melihat jasad cucunya ada luka-luka di wajah, punggung, dada, dan paha lalu melapor ke Polsek Simokerto," imbuh Mirzal.

4. Korban juga kerap disiksa karena disebut mengganggu adiknya

Motif Ibu di Surabaya Siksa Anaknya hingga TewasIlustrasi kekerasan seksual (IDN Times/Sukma Shakti)

Saat dititipkan di neneknya, AS rupanya hamil anak kedua. MTP ini disebut juga sering mengganggu adiknya ketika mereka tinggal bersama. Merasa kesal, AS pun kerap memukuli MTP yang menggoda adiknya.

"Tersangka mengaku kesal karena korban sering mengganggu anaknya yang masih balita," tutur Mirzal.

Ternyata, MTP sebenarnya merupakan anak dari laki-kali yang AS temui sebelum menikah dengan suaminya saat ini. Ketika AS mengandung MTP, ia ditinggal oleh laki-laki lain itu. Kemudian, AS bertemu dengan suaminya saat ini dan melahirkan anak kedua yang mereka rawat sejak kecil.

"Tersangka dijerat Pasal 80 ayat (3) UU RI No. 35 Tahun 2014 Atas Perubahan UU RI No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dan atau pasal 44 ayat (3) UU RI No. 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan atau pasal 351 ayat (3) KUHP," pungkas Mirzal.

Baca Juga: Sepi Saweran Topeng Monyet, Pasutri di Surabaya Jualan Sabu

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya