Kapasitas Lab PCR di Surabaya akan Ditambah 4.000 Spesimen per Hari
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menargetkan kapasitas mesin PCR di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Surabaya bisa ditingkatkan hingga 4.000 spesimen per hari. Rencana itu ditargetkan akan terealisasi pada Agustus 2020.
1. Kapasitas lab PCR di Surabaya masih kurang
Perwakilan BNPB untuk Jawa Timur, dr Andani Eka Putra dari Universitas Andalas (Unand) menyampaikan, salah satu permasalahan di Kota Surabaya dalam penuntasan COVID-19 adalah kurangnya kapasitas untuk uji PCR. Meski tracing sudah dilakukan secara masif, namun suspect COVID-19 tak bisa langsung terdeteksi lantaran terbatasnya kapasitas laboratorium.
“Di Surabaya tracing banyak, tapi tracing tidak bisa dilanjutkan dengan PCR karena keterbatasan kapasitas," ujar Andani seperti yang dikutip pada siaran pers Humas Pemkot Surabaya, Senin (20/7/2020).
2. Siapkan kapasitas 4.000 spesimen per hari pada Agustus
Oleh karena itu, Andani menyiapkan Labkesda Surabaya sebagai laboratorium PCR yang nantinya bisa menguji 4.000 spesimen per hari. Dengan demikian, kapasitas lab akan mencukupi kebutuhan sesuai tracing.
"Saya usahakan dalam minggu pertama Agustus, lab itu bisa beroperasional. Kemudian minggu terakhir Agustus atau minggu pertama September, target saya sudah masuk ke 4.000,” tuturnya.
Baca Juga: Masuk Surabaya Wajib Rapid Test: Bayarnya Berat, Millennials Sambat
3. Alat akan disuplai BNPB
Andani pun sudah mulai merencanakan alat apa saja yang dibutuhkan di laboratorium tersebut dan melaporkannya ke BNPB. Nantinya, BNPB yang akan menyiapkan peralatan juga membantu penyediaan sumber daya manusia sebagai laboran dan lainnya.
“Oleh sebab itu, BNPB harus suplai semua kebutuhannya. Hari ini saya inventarisir semua kebutuhannya (Labkesda), akan saya kirim ke Surabaya. Nah, akan saya atur supaya bisa cepat diadakan, target kami itu,” ungkapnya.
4. Agar segera menuntaskan COVID-19 di Surabaya
Jika kapasitas lab ditingkatkan secara signifkan, Andani percaya bahwa COVID-19 di Kota Surabaya bisa segera membaik. Pasalnya, masyarakat bisa dengan cepat terdeteksi statusnya sehingga bisa mendapatkan penanganan lebih lanjut. Dengan demikian, penularan bisa dicegah.
"Karena kita berhasil memotong penularan. Biasanya makin banyak testing, positivity rate makin turun. Sepanjang positivity rate tidak naik, itu baik,” terangnya.
Baca Juga: Hanya 15 Persen Warga Surabaya yang Sadar Tentang Penularan COVID-19