Gak Minder Gap Year, Frita Sinatra Melejit Jadi Mawapres Utama Unesa

Kuliah sambil kerja dan berprestasi, why not?

Surabaya, IDN Times - Keputusan menunda kuliah atau gap year kerap kali membuat minder. Namun, hal itu tak dibuat pusing oleh Frita Sinatra (22), seorang mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Ia membuktikan bahwa mahasiswa gap year tak kalah berprestasi dengan mahasiswa lain yang bisa kuliah tepat waktu. Berbekal kepekaannya terhadap isu sekitar serta kemampuan manajemen waktu, Frita berhasil menjadi Mahasiswa Berprestasi Kategori Utama Unesa pada tahun 2020.

1. Frita sempat ambil gap year untuk bekerja

Gak Minder Gap Year, Frita Sinatra Melejit Jadi Mawapres Utama UnesaFrita Sinatra (22) mahasiswi Unesa peraih Mawapres kategori utama 2020 setelah sempat gap year. Dok pribadi

Frita merupakan mahasiswi Jurusan S1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Olahraga Unesa. Sebelum akhirnya tercatat sebagai mahasiswa Unesa pada tahun 2018, ia sempat memutuskan untuk menunda melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi selama 2 tahun. Tahun pertama, ia fokus untuk bekerja agar bisa menabung saat harus kuliah nanti. Ekonomi memang menjadi salah satu kendala Frita langsung meneruskan pendidikannya.

"Pas sudah kerja setahun itu rasanya enakan kerja aja daripda kuliah. Tapi pas tahun kedua itu aku didaftarin Ayah buat kuliah. Dianterin sampai ditungguin tesnya," ujar Frita kepada IDN Times, Jumat (13/8/2021).

Frita awalnya sempat berat melepaskan pekerjaan yang sudah ia tekuni selama dua tahun untuk kuliah. Ia juga tak bisa membayangkan bagaimana caranya membantu orangtuanya untuk membayar kuliah dengan biaya yang tak murah itu.

Baca Juga: Beri Dukungan, Wali Kota Surabaya Sambangi Warga yang Sedang Isoman

2. Masa kuliahnya disibukkan dengan kerja sampingan

Gak Minder Gap Year, Frita Sinatra Melejit Jadi Mawapres Utama UnesaFrita Sinatra (22) mahasiswi Unesa peraih Mawapres kategori utama 2020 setelah sempat gap year. Dok pribadi

Ketika sudah mulai menjadi mahasiswi, ternyata kuliah tak seberat yang ia bayangkan. Frita mulai mencari pekerjaan sambilan dengan menjadi pelatih pribadi berbagai macam olahraga. Pekerjaan sampingan ini ia ambil di malam hari agar tak mengganggu kuliahnya.

Tak hanya disibukkan dengan kegiatan kuliah dan kerja sampingan, Frita juga aktif dalam kegiatan kampus. Kemampuan berbahasa inggrisnya yang baik membuat Frita mewakili fakultasnya dalam ajang debat Bahasa Inggris selingkung kampus di tahun 2020. Di sana lah perjalanan prestasi Frita dimulai.

"Tiba-tiba saya ditawari oleh dosen pembimbing kemahasiswaan di jurusan. Mau gak ikut Pilmapres (Pemilihan Mahasiswa Berprestasi)? Saya awalnya gak mau. Mau fokus debat Bahasa Inggris saja dulu. Tapi katanya apa salahnya dicoba. Jadi ya saya coba buat pengalaman," tutur Frita.

3. Jadwal makin padat saat masa seleksi Pilmapres

Gak Minder Gap Year, Frita Sinatra Melejit Jadi Mawapres Utama UnesaFrita Sinatra (22) mahasiswi Unesa peraih Mawapres kategori utama 2020 setelah sempat gap year. Dok pribadi

Selama mengikuti proses seleksi Mawapres itu, ternyata Frita menghadapi jadwal yang benar-benar padat. Ia tak terbiasa harus membuat artikel ilmiah yang nantinya harus ia presentasikan. Alhasil, jadwal sehari-harinya pun berubah. Sejak pagi hingga siang, ia harus hadir secara daring di bangku perkuliahan. Sementara sore hingga malam ia harus latihan dan bekerja sampingan.

"Nah malamnya aku baru ngerjain biasanya sampai jam 1-2 pagi. Pernah sampai subuh juga. Sebenarnya juga capek. Tapi aku pengin cepet selesai artikelnya biar bisa fokus untuk kegiatan lain gitu," jelasnya.

4. Bawa gagasan visioner mengenai dunia olahraga bagi perempuan

Gak Minder Gap Year, Frita Sinatra Melejit Jadi Mawapres Utama UnesaFrita Sinatra (22) mahasiswi Unesa peraih Mawapres kategori utama 2020 setelah sempat gap year. Dok pribadi

Dengan ketekunan dan kerja kerasnya, Frita pun mencetuskan gagasan dalam artikel ilmiah berjudul "Olahraga Wanita sebagai Sarana Pemberdayaan Wanita". Dalam gagasan itu, Frita menyorot bagaimana olahraga perempuan dianaktirikan di Indonesia. Padahal, menurut Frita, olahraga merupakan salah satu sarana potensial untuk memberdayakan perempuan.

"Contohnya, pertandingan peremuan jarang ditampilkan di televisi seperti basket cewek. Paling cewek yang lumayan ramai itu volly. Futsal sama sepakbola juga cowok kan? Padahal yang cewek juga ada tapi jarang ditayangin di TV," sebutnya.

Frita pun mengungkapkan segala keresahannya sebagai seorang perempuan yang bergelut di bidang olahraga dalam gagasannya itu. Mulai tingkat jurusan, fakultas, hingga universitas, ia memaparkan bagaimana fenomena dunia olahraga terhadap perempuan.

"Aku merasa pemerintah itu kurang upayanya untuk mempromosikan olahraga wanita. Padahal olahraga wanita ini bisa untuk memberdayakan wanita. Wanita itu bukan hanya untuk kerajinan-kerajinan aja. Tapi di olahraga juga bisa dan bisa jadi industri yang lebih besar lagi kalau bisa jalan dengan bagus," ungkapnya.

5. Sempat merasa minder karena gap year dan kritikan

Gak Minder Gap Year, Frita Sinatra Melejit Jadi Mawapres Utama UnesaFrita Sinatra (22) mahasiswi Unesa peraih Mawapres kategori utama 2020 setelah sempat gap year. Dok pribadi

Selama perjalanan seleksi Pilmapres, Frita sempat merasa minder. Usianya saat itu merupakan kesempatan terakhirnya mengikuti kompetisi tersebut. Terlebih lagi, tema yang ia bawakan cukup sensitif yaitu mengkritik pemerintah dalam bidang olahraga perempuan.

Namun, Frita memilih untuk fokus pada hal yang penting. Ia tak mengindahkan rasa mindernya akibat gap year yang ia tempuh. Ia pun berfokus membawa keresahannya sebagai atlet perempuan terhadap masa depan. Berkali-kali, ia dikritik lantaran membawa ide yang terlalu di angan-angan atau berjangka waktu panjang.

Karena saya tahu ini gak bisa cepat, ini butuh waktu lama. Mungkin 10-15 tahun. Tapi kalau gak ada pergerakan mulai sekarang ya kapan mulainya? Nanti saya atau perempuan lain di dunia olahraga mau jadi apa? Masak iya cuma pelatih-pelatih privat gitu aja. Kalau cowok kan gampang, bisa jadi pelatih sepak bola, pelatih fisik. Karena mereka ada industrinya. Jarang ada pelatih fisik cowok tapi yang melatih cewek," jelasnya.

6. Frita berhasil jadi Mawapres Kategori Utama Unesa

Gak Minder Gap Year, Frita Sinatra Melejit Jadi Mawapres Utama UnesaFrita Sinatra (22) mahasiswi Unesa peraih Mawapres kategori utama 2020 setelah sempat gap year. Dok pribadi

Alhasil, dengan pemikiran dan niatnya yang teguh, Frita melaju terus hingga Pilmapres tingkat universitas. Keputusannya untuk menjajal Pilmapres sebagai ajang coba-coba malah mengantarkannya sebagai Juara 1 Mahasiswa Berprestasi Kategori Utama Unesa 2020.

Selain dengan gagasannya tentang dunia olahraga bagi perempuan, Frita juga mengukuhkan posisinya sebagai Mawapres dengan berbagai prestasi yang ia miliki antara lain 2nd Plate Poly 10's Rugby Malaysia 2020, Juara 2 Kejurnas Mahasiswa Rugby 2019, Juara 3 Kejurnas Wushu 2018, Juara 2 & 3 Kejurnas Open Unnes Rektor Cup 2018. Saat ini, Frita juga merupakan atlet wushu.

"Saya berharap bisa jadi contoh bahwa gak apa-apa untuk gap year, take your time. Jangan takut juga untuk mengutarakan pendapat. Jika kita tak bisa mengubah pikiran orang-orang di atas, kita masih bisa membimbing generasi setelah kita," tutupnya.

Baca Juga: 24 Mal di Surabaya Sudah Buka, Wajib Sudah Vaksin atau Swab Negatif

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya