Elektabilitas Turun, PKB Kecewa Fandi Terkesan Remehkan Survei

Ia dianggap tak fokus, nyaleg atau maju dalam pilwali

Surabaya, IDN Times - Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Surabaya meminta calon anggota DPR RI sekaligus bakal calon wali kota Surabaya, Fandi Utomo tidak memandang sebelah mata survei yang menyebut bahwa elektabilitasnya menurun.

Sekretaris DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Surabaya Mazlan Mansyur menuturkan bahwa Fandi yang merupakan kader PKB terkesan menganggap enteng survei yang dilaksanakan. Padahal, survei tersebut menunjukkan bahwa Fandi berpotensi gagal, baik pada Pileg 2019 maupun Pilwali Surabaya 2020.

"Fandi jangan angap remeh hasil survei. Jadikan survei itu cambuk buat untuk melakukan intropeksi," tegasnya melalui keterangan tertulis, Rabu (23/1).

 

1. Bukan berarti mempercayai penuh survei

Elektabilitas Turun, PKB Kecewa Fandi Terkesan Remehkan SurveiDok. IDN Times/ Istimewa

Mazlan mengkhawatirkan posisi Fandi apabila ia tidak melakukan langkah khusus menyikapi hasil survei yang menyatakan bahwa elektabilitasnya turun drastis.

"Ini bukan berarti mempercayai penuh hasil survei. Tapi tetap jangan mengabaikan hasil survei.Cuma kalau misalnya untuk menggenjot lagi kinerjanya, pengenalan ke bawah. Insya Allah elektabilitas Fandi akan naik juga," lanjutnya.

2. Ketua DPC ingin meruwat Fandi

Elektabilitas Turun, PKB Kecewa Fandi Terkesan Remehkan SurveiIDN Times/Ardiansyah Fajar

 

Sementara itu, Ketua DPC PKB Surabaya Musyafak Rouf mengistilahkan bahwa berdasarkan hasil survei tersebut, maka Fandi Utomo perlu diruwat atau dipulihkan kembali seperti keadaan semula.

"Kalau salah langkah, perlu diruwat lagi supaya kembali ke jalan yang benar. Jadi perlu membuat syukuran. Apalagi Fandi ini kan caleg unggul," terangnya.

3. Fandi masih punya PR merebut konstituen

Elektabilitas Turun, PKB Kecewa Fandi Terkesan Remehkan SurveiIDN Times/Ardiansyah Fajar

 

Musyafak juga menekankan kepada Fandi agar tidak terlena lantaran ia masih memiliki satu pekerjaan rumah yaitu merebut konstituennya saat ia masih berada pada Partai Demokrat.

"Hal ini sesuai pesan K.H. Ma'ruf Amin, kembalilah orang NU yang dulu berada di partai lain untuk kembali ke PKB," imbuh Musyafak.

Baca Juga: Fandi Utomo Jadi Bacawali Surabaya, Begini Tanggapan Emil Dardak

4. Elektabilitas menurun karena tidak fokus

Elektabilitas Turun, PKB Kecewa Fandi Terkesan Remehkan SurveiIDN Times/Ardiansyah Fajar

 

Sebelumnya, Direktur Surabaya Survey Center (SSC) Mochtar W. Oetomo menjelaskan bahwa turunnya elektabilitas Fandi karena ada agenda ganda. Fandi sosialisasi untuk Pilkada Surabaya sekaligus untuk Caleg DPR RI pada saat yang bersamaan.

"Sehingga semacam ada kerancuan informasi yang diterima publik. Agenda mana sebenarnya yang penting dan utama," ujarnya.

Ia melanjutkan bahwa dua agenda yang diinformasikan kepada publik dalam waktu bersamaan tentu akan menjadi lebih sulit untuk diterima oleh publik.

"Saya rasa ini memang risiko yang harus dihadapi Fandi karena bisa jadi dalam pencaleganpun Fandi akan menerima bias informasi, sehingga hasilnya tidak bisa seoptimal yang diharapkan," pungkasnya.

Baca Juga: Jelang Pilwali Surabaya, Fandi Utomo Dapat Pesan Begini dari Soekarwo

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya