Deretan Tokoh yang Berniat Maju Pilwali Surabaya dari Jalur Independen

Surabaya, IDN Times - Pemilihan Wali Kota Surabaya (Pilwali) Surabaya 2020 sudah semakin dekat. Tak hanya partai politik yang mulai menyaring calon potensial, para bakal calon dari jalur independen juga sudah bermunculan. Mereka mulai bergerak menarik hati masyarakat agar bersedia memberikan dukungannya.
Mereka berasal dari berbagai latar belakang. Mulai pengacara, pengusaha, hingga kepala desa. Siapa saja mereka? Berikut IDN Times rangkum untuk pembaca setia di Surabaya.
1. Samuel-Gunawan
Seorang pengusaha yang juga politikus Partai Perindo, Samuel Teguh Santoso mencalonkan dirinya sebagai salah satu bacawali dari jalur independen. Ia menggandeng pengusaha dan politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Gunawan untuk membentuk pasangan yang disebut Samgun (Samuel-Gunawan).
Gunawan sebelumnya diketahui pernah mengikuti penjaringan di beberapa partai seperti PSI, PDI Perjuangan, dan Partai NasDem. Namun rupanya upaya tersebut ia tinggalkan dan memilih untuk maju dari jalur independen bersama Samuel.
Mereka berdua berusaha menggandeng kalangan millennial dan pengusaha. Hingga saat ini, mereka telah mengumpulkan persyaratan dukungan berupa e-KTP sebanyak 90 ribu dari 138.565 KTP yang menjadi syarat pendaftaran.
"Jika kami lolos verifikasi, berarti masyarakat mendukung kami. Jika nanti tiba-tiba ada partai yang mengeluarkan rekomendasi untuk saya, saya akan tetap maju bersama Pak Samuel dari jalur independen," jelas Gunawan saat ditemui di KPU Surabaya, Rabu (11/12).
2. Usman-Yasin
Pasangan kali ini membawa semangat solidaritas dari warga Surabaya yang berdarah Madura. Usman Hakim sebenarnya merupakan Ketua DPD Partai Bekarya Surabaya. Namun, ia memutuskan mencalonkan diri menjadi penerus Tri Rismaharini sebagai Wali Kota Surabaya.
Uniknya, Usman menggandeng Mohammad Yasin yang bukan merupakan warga Surabaya. Yasin merupakan seorang kepala desa di Kabupaten Sampang. Yasin yang bergelar sarjana hukum ini pun mantap maju mendampingi Usman dalam kontestasi Pilwali 2020.
Usman dan Yasin memanfaatkan kesamaan mereka yang sama-sama berasal dari Madura untuk meraup dukungan. Mereka percaya, warga Surabaya yang berdarah Madura akan mendukung mereka. Buktinya, saat ini mereka telah melampaui target KTP yaitu 180 ribu KTP.
"Dengan berkat dukungan para kiai, habaib, khususnya warga Sampang dan Bangkalan yang ber-KTP Surabaya, Insya Allah 100 persen tahapanannya sudah tuntas," ungkap Usman puas.
Baca Juga: Segera Dibahas, Sang Jenderal Jagoan Gerindra untuk Pilwali Surabaya
3. Sholeh-Taufik
Jika dua pasangan sebelumnya memiliki kesamaan satu sama lain, hal tersebut berbeda dengan Sholeh-Taufik. Keduanya punya latar belakang yang begitu berbeda. M Sholeh merupakan pengacara yang sempat memiliki pengalaman politik di Partai Gerindra. Sementara calon wakilnya, Taufik Hidayat alias Taufik Monyong berlatar belakang seniman yang pernah menduduki Ketua Dewan Kesenian Jawa Timur.
Sholeh-Taufik berusaha mengambil hati masyarakat yang masih belum puas atas kinerja Risma. Taufik menggandeng kalangan seniman dan masyarakat jalanan yang dirasa kurang diperhatikan selama kepemimpinan Risma. Sedangkan Sholeh menawarkan bantuan bagi masyarakat yang merasa diintimidasi oleh kebijakan pemerintah.
Saat ini, keduanya mengantongi 100 ribu KTP. Untuk memenuhinya, mereka melakukan aksi kampanye di Car Free Day Taman Bungkul setiap hari Minggu. Mereka memasang target 200 ribu KTP yang akan dikumpulkan pada Februari 2020.
Baca Juga: Kampanye di CFD, Sholeh-Taufik Monyong Bawa Pasukan Paranormal