Berlinang Air Mata, Kecupan Terakhir Ninik untuk Fadly Satrianto 

Ninik tak kuasa melepas anak bungsunya

Surabaya, IDN Times - Dengan pakaian serba hitam, Ninik tak bisa menyembunyikan dukanya. Meski wajahnya tertutup masker dan face shield, ratapan matanya tak bisa berbohong. Ia hanya bisa mengangguk-angguk saat Chief Pilot NAM Air, Kapten Ibran menyampaikan belasungkawa. Sesekali, Ninik menyeka matanya dengan tisu yang sudah ia remas-remas.

"Astaghfirullah," tuturnya lirih.

Ninik tengah bersiap melihat sebuah peti kayu, Jumat (15/1/2021). Di dalamnya, berbaring jenazah anak bungsunya, Fadly Satrianto yang menjadi korban tragedi kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJY 182. Ia tak pernah membayangkan akan kehilangan anaknya dengan cara seperti itu.

1. Ninik menangis sembari menciumi foto Fadly

Berlinang Air Mata, Kecupan Terakhir Ninik untuk Fadly Satrianto Ninik Andayani megangi foto anaknya sembari memandangi mobil jenazah, Jumat (15/1/2021). IDN Times/Fitria Madia

Sampai akhirnya, tiba giliran Sumarzen Marzuki berbicara. Ketika suaminya menyampaikan pesan, Ninik meminjam foto Fadly yang dibawa oleh rekan Fadly sesama pilot. Lekat-lekat Ninik memandang foto wajah berlatar belakang merah itu. Tak kuasa, air mata pun tumpah, sembari ia menciumi pigura berwajah anak bungsunya. Beberapa kali, Ninik menengok ke arah peti mati seakan ingin mencium langsung pipi anaknya. Apa daya, keadaan tak memungkinkan.

"Sabar, Bu. Sabar," ucap Silvy Zennita, kakak Fadly, sembari mengusap-usap pundak ibunya.

Tepat enam hari yang lalu, Sabtu (9/1/2021), pesawat Sriwijaya Air SJY 182 dengan rute Jakarta-Pontianak dikabarkan kehilangan kontak. Dalam pesawat itu, Fadly yang tengah menjadi ekstra kru turut menjadi korban. Enam hari ini pula, air mata Ninik belum kering. Hampir setiap saat, ia terus menangisi kepergian Fadly.

2. Ninik masih terus menangisi kepergian anaknya

Berlinang Air Mata, Kecupan Terakhir Ninik untuk Fadly Satrianto Ninik Andayani megangi foto anaknya sembari memandangi mobil jenazah, Jumat (15/1/2021). IDN Times/Fitria Madia

Setelah dikuatkan oleh dua anaknya yang lain, Ninik mengembalikan foto itu kepada pilot tadi. Ia kembali mengangkat face shield yang ia kenakan untuk mengelap air matanya. Masker ganda yang dikenakan pun sudah tampak basah oleh tangisan kasih sayang seorang ibu itu.

"Tolong maafkan kalau anak saya ada salah-salah. Mari kita doakan agar ananda Fadly diterima di sisi-Nya," sebut Sumarzen. Tak kuat berbicara, Ninik hanya mengangguk-aguk sambil menangis kembali.

Baca Juga: Keluarga Tunggu Penyerahan Jenazah, Fadly akan Dimakamkan di Surabaya

3. Ninik turut menyalati jenazah Fadly

Berlinang Air Mata, Kecupan Terakhir Ninik untuk Fadly Satrianto Ninik Andayani megangi foto anaknya sembari memandangi mobil jenazah, Jumat (15/1/2021). IDN Times/Fitria Madia

Setelah proses seremonial penyerahan, Ninik dituntun anak dan menantunya memasuki Masjid Al Iklas. Ia akan turut menyalati jenazah Fadly. Sesaat, ia kembali memandangi pigura lain yang dibawa Zennita. Dalam foto itu, Fadly tersenyum lebar dengan topi pilot kebanggaannya.

"Terima kasih untuk semua pihak yang sudah membantu dalam proses pencarian anak saya. Alhamdulillah, anak saya bisa diidentifikasi dalam waktu relatif cepat," ungkap Sumarzen.

Kini, kecupan Ninik kepada foto itu menjadi ciuman terakhirnya untuk Fadly. Ia tidak bisa lagi bertemu anak bungsunya yang sering manja kepadanya. Fadly pun beristirahat dengan tenang selamanya-lamanya, kembali ke sisi Tuhan.

Baca Juga: Tiba di Rumah Duka, Jenazah Fadly Korban Sriwijaya Langsung Disalatkan

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya