Aksi Demo Warga Madura di Balai Kota Surabaya Berlangsung Alot

Surabaya, IDN Times - Aksi demonstrasi masyarakat Madura di Balai Kota Surabaya berlangsung alot, Senin (21/6/2021). Pemerintah Kota Surabaya meminta perwakilan massa untuk mediasi di dalam Balai Kota Surabaya. Namun, mereka menolak memberikan perwakilan untuk masuk.
1. Massa minta Eri temui mereka
Awalnya, massa aksi menuntut agar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi untuk menemui para massa aksi. Mereka meminta tes swab antigen yang ada di Jembatan Suramadu dihentikan. Penyekatan ini merupakan program Pemkot Surabaya untuk mencegah penularan COVID-19 dari Kabupaten Bangkalan yang sedang tinggi ke Kota Surabaya.
"Kami minta Wali Kota Eri Cahyadi untuk menemui massa dan mendengarkan aspirasi kami. Menyampaikan aspirasi ini dilindungi undang-undang," ungkap orator melalui pelantang di mobil komando.
Baca Juga: Tolak Swab Suramadu, Ratusan Warga Madura Geruduk Balai Kota Surabaya
2. Pemkot minta perwakilan 10 orang untuk audiensi
Kemudian, perwakilan Pemkot Surabaya yaitu Kepala BPB Linmas sekaligus Wakil Sekretaris Satgas COVID-19 Surabaya, Irvan Widyanto meminta 10 orang perwakilan massa untuk masuk ke Balai Kota. Perwakilan ini akan bermediasi dengan Eri mengenai tuntutan-tuntutan mereka.
"Saya minta 10 orang saja untuk menghindari kerumunan supaya gak banyak-banyak," tutur Irvan melalui pengeras suara dari halaman Balai Kota Surabaya.
3. Massa menolak masuk Balai Kota Surabaya
Namun, massa menolak untuk mengutus perwakilan mereka. Massa ingin agar Eri menemui mereka dan melakukan mediasi di lokasi aksi, bukan di dalam ruangan tertutup. Alhasil, ketegangan sempat terjadi antar kedua belah pihak.
"Ada iming-iming lain kalau masuk kantor. Bisa jadi ada tuntutan yang tak diterima. Padahal kami panas-panasan di sini supaya Wali Kota Surabaya menerima tuntutan," ungkap orator.
4. Ketegangan sempat terjadi antara keduanya
Ketegangan ini menurun saat Danrem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo mengambil alih pelantang dari Irvan. Hidayat yang ternyata orang Madura ini berkomunikasi menggunakan bahasa Madura. Namun, keinginan massa tak berubah untuk meminta Eri hadir di lokasi aksi.
"Menyampaikan aspirasi memang dilindungi. Tapi kalau mau diskusi disiapkan tempatnya, perwakilan saja supaya nyaman. Saya jamin, penyelesaiannya saya jamin," sebut Hidayat.
Hingga berita ini ditulis, proses negosiasi untuk mediasi masih berlangsung selama sekitar satu jam. Pemkot meminta perwakilan massa agar bisa bermediasi lebih tenang. Sementara massa meminta mediasi di lapangan agar lebih transparan.
Baca Juga: Viral Posko Swab Suramadu Ricuh, Ini Kata Polisi