Ragam Gerakan Sosial Muncul di Tulungagung Selama PPKM Darurat

Tulungagung, IDN Times - Sejumlah gerakan sosial yang dilakukan oleh komunitas dan mahasiswa, muncul saat PPKM darurat diberlakukan. Gerakan tersebut merupakan respon kebijakan pemerintah yang menerapkan PPKM darurat. Mereka menilai kebijakan tersebut dilakukan tanpa memperhatikan sisi lain terutama masalah ekonomi. Berikut beberapa gerakan sosial di Kabupaten Tulungagung, yang muncul selama masa PPKM darurat ini.
1. Gerakan Razia Perut Lapar, memborong dan membagikan nasi bungkus
Gerakan Razia Perut Lapar ini dilakukan oleh sekelompok pemuda dari berbagai komunitas. Mereka mengumpulkan donasi dan membeli nasi bungkus yang dijual di beberapa warung yang terdampak PPKM darurat. Adanya pembatasan jam malam serta pemadaman lampu kota berimbas ke penjualan pedagang nasi bungkus. Setelah dibeli, nasi bungkus tersebut lalu dibagikan ke beberapa orang yang membutuhkan. Mereka yang menunggu pasien di rumah sakit, tukang becak, serta kelompok marjinal lain menjadi sasaranya.
Baca Juga: Idul Adha Tapi PPKM Darurat, Angkutan Hewan Kurban Boleh Beroperasi?
2. Nilai belum ada solusi atas kebijakan pembatasan jam malam
Koordinator Gerakan Razia Perut Lapar, Firman Agung menerangkan ide untuk membuat gerakan ini berawal dari rasa keprihatian terhadap dampak pemberlakuan jam malam selama PPKM Darurat di Tulungagung. Mereka merasa hingga kini belum ada solusi untuk mengatasi dampak yang dirasakan oleh pedagang yang bekerja pada malam hari. Sebagai pendanaan, mereka membuka open donasi ke masyaraat luas. “Gerakan ini kami dasarkan pada nilai pancasila yakni kemanusiaan yang adil dan beradab. Maka dari itu, semoga akan ada gerakan baru yang berumunculan, dalam merespon kondisi saat ini,” ujarnya, Minggu (18/7/2021).
3. Layani warga isoman lewat Gerakan Warga Bantu Warga
Selain itu terdapat pula gerakan Warga Bantu Warga, yang dilakukan oleh komunitas Gulung Tukar. Gerakan ini membantu segala kebutuhan warga yang sedang menjalani isolasi mandiri. Beberapa kebutuhan pasien yang menjalani isolasi mandiri seperti berbelanja kebutuhan harian, membeli obat, hingga merawat hewan peliharaan bisa dilakukan oleh komunitas ini. Selain itu mereka aktif membagikan berbagai informasi terkait COVID-19 melalui akun media sosial.
4. Siap bantu merawat hewan peliharaan warga isoman
Benny Widyo, Koordinator komunitas Gulung Tukar menjelaskan gerakan ini terinspirasi dari beberapa gerakan sosial yang terjadi di banyak kota lain. Selama masa PPKM darurat ini, pemerintah kurang memperhatikan kebutuhan pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah. Pemerintah dinilai hanya fokus ke penanganan pasien di rumah sakit maupun lokasi lainnya. Sedangkan pasien isolasi mandiri harus berupaya secara mandiri memenuhi kebutuhannya. "Untuk itu kami lebih fokus melayani pasien isolasi mandiri, beberapa layanan seperti berbelanja, membeli obat hingga membantu menjaga hewan peliharaan kami siapkan," jelasnya.
5. Mahasiswa bentuk PMII Care
Tak kalah dengan kelompok pemuda, para mahasiswa yang tergabung dalam PC PMII Tulungagung juga menyiapkan gerakan sosial PMII Care. Gerakan ini lebih membantu sosialisasi pemerintah, terkait penanganan dan pencegahan COVID-19. Mereka akan melakukan sosialisasi pelaksanaak prokes hingga ke pelosok desa. Menurutnya sosilasasi prokes ini perlu gencar dilakukan untuk menekan angka kasus pertambahan COVID-19.
6. Bantu pemerintah sosialisasikan pentingnya prokes
Ketua PC PMII Tulungagung, Utri Suciati menuturkan mereka telah melakukan audiensi dengan Bupati terkait gerakan ini. Menurutnya terdapat 3 hal yang disepakati menjadi bagian dari gerakan tersebut. Selain melakukan sosialisasi, para mahasiswa ini juga akan membantu pelaksanaan vaksinasi. Mereka meminta pemerintah mempercepat pelaksanaan vaksinasi. Saat ini masyarakat masih kebingungan untuk mendapatkan suntikan vaksin. Mereka juga meminta pemerintah untuk mengaktifkan kembali satgas di tingkat desa. "Kita akan membantu sejumlah program pemerintah untuk penanganan COVID-19," pungkasnya.
Baca Juga: Wacana PPKM Darurat Diperpanjang, Kadin Jatim Sambat