Pemprov Dirikan Dapur Umum Khusus Bayi di SMPN 1 Candipuro Lumajang

Semoga segera bisa balik ke rumah

Lumajang, IDN Times - Pemerintah Provinsi mendirikan dapur umum khusus untuk balita dan anak-anak terdampak erupsi Gunung Semeru di SMPN 1 Candipuro, Lumajang. Pendirian dapur umum untuk mencukupi kebutuhan nutrisi maupu gizi khusus pengungsi balita dan anak-anak.

1. Dapur umum khusus bayi, balita dan anak akan beri asupan gizi dan nutrisi

Pemprov Dirikan Dapur Umum Khusus Bayi di SMPN 1 Candipuro LumajangTim Srikandi BPBD Jatim di Dapur Umum SMPN 1 Candipuro Lumajang. Dok. Humas Pemprov Jatim.

Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa mengatakan, dapur umum khusus balita dan anak sangatlah perlu. Menurut dia, makanan orang dewasa, bayi  dan balita tidak bisa disamakan. Asupan nutrisi serta gizi anak dan balita harus terpenuhi meskipun sedang di pengungsian.

“Anak atau balita tersebut tidak sekadar kenyang, namun angka kecukupan gizinya juga harus tercapai untuk membantu tumbuh kembang dengan baik, memenuhi kebutuhan energi, serta menjaga kesehatan secara keseluruhan,” ujarnya, Minggu (11/12/2021).

2. Sasar sebanyak 64 di pengungsian sekitar Candipuro

Pemprov Dirikan Dapur Umum Khusus Bayi di SMPN 1 Candipuro LumajangTim Srikandi BPBD Jatim di Dapur Umum SMPN 1 Candipuro Lumajang. Dok. Humas Pemprov Jatim.

Dapur umum yang berdiri SMPN 1 Candipuro ini, kata Khofifah, menyasar sekitar 64 anak pengungsi. Terdiri dari 25 laki-laki, 39 perempuan yang terdata di posko tersebut. Dia berharap dengan layanan ini, kesehatan dan daya tahan tubuh mereka terjaga.

"Para pengungsi berkategori rentan bayi dan balita  dapat terjaga di tengah-tengah kondisi dan situasi yang serba terbatas,” imbuhnya.

3. Ada Tim Srikandi, pastikan kebutuhan bayi dan balita di pengungsian tercukupi

Pemprov Dirikan Dapur Umum Khusus Bayi di SMPN 1 Candipuro LumajangTim Srikandi BPBD Jatim di Dapur Umum SMPN 1 Candipuro Lumajang. Dok. Humas Pemprov Jatim.

Sementara itu, Kalaksa BPBD Jatim, Budi Santosa memastikan kebutuhan bayi dan balita pengungsi tercukupi secara optimal. BPBD juga menurunkan Tim Srikandi yang bertanggung jawab terhadap penyiapan bahan makanan bergizi kepada anak-anak di  pengungsian.

Rencananya, dapur balita ini, akan memberikan pelayanan di pos pengungsi secara bergilir dari satu tempat ke tempat yang lain. "Kita akan gilir untuk setiap titik pos pengungsi per dua hari," pungkasnya.

Baca Juga: Dinkes Jatim Sebut 20 Persen Pengungsi Gunung Semeru Mengeluh ISPA

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya