Dinkes Jatim Sebut 20 Persen Pengungsi Gunung Semeru Mengeluh ISPA

Lumajang, IDN Times - Ribuan warga yang mengungsi akibat erupsi Gunung Semeru mulai mengeluhkan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur (Jatim) ada sekitar 20-22 persen.
1. Banyak orang dewasa mengeluh gejala ISPA
Kepala Dinkes Jatim, dr. Erwin Astha Triyono mengatakan, secara umum ISPA dikeluhkan oleh usia dewasa. Meski demikian, hingga saat ini pihaknya mengaku masih terus mengumpulkan data tersebut secara pasti.
“Data pastinya masih dalam pengelompokan, tapi secara umum yang menderita ISPA pada usia dewasa,” ujar dr. Erwin.
2. Ada yang mengeluh pusing hingga gatal-gatal
Selain ISPA para pengungsi, kata dr. Erwin, mengeluhkan sejumlah penyakit seperti cephalgia (pusing-pusing), myalgia (nyeri otot) dan dermatitis (penyakit kulit). Persentase pengungsi yang mengeluhkan tiga penyakit ini juga cukup tinggi.
“Dinkes mmengupayakan pemenuhan kebutuhan logistik obat-obatan dan bahan medis habis pakai serta tenaga kesehatan hingga distribusi di wilayah terdampak," katanya.
"Selain itu, juga bekerja sama dengan organisasi relawan untuk melakukan pendampingan psikosial kepada masyarakat terdampak,” dia menambahkan.
Baca Juga: Banyak Warga Terdampak Erupsi Semeru Trauma dan Tanyakan Kondisi Rumah
3. Pengungsi sebanyak 6.573 orang
Berdasarkan data BNPB, jumlah orang yang mengungsi ada sebanyak 6.573 orang tersebar di 124 titik pengungsian. Sebanyak 124 titik pengungsian itu terbagi di 24 titik lokasi pengungsian terpusat dan sisanya yakni 102 titik merupakan pengungsian mandiri maupun di lokasi kerabat para warga terdampak.
Baca Juga: Pengungsi Erupsi Gunung Semeru Sempat Panik, Terpancing Kabar Hoaks