Partisipasi Meningkat Disebut Rekayasa, KPU: Kami Senang

BPP Jatim heran dengan jumlah DPT yang meningkat drastis

Surabaya, IDN Times - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur (Jatim), Gogot Cahyo Baskoro menanggapi perihal tudingan rekayasa partisipan pemilih di Pemilu 2019. Tudingan itu dilayangkan oleh Ketua Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Jatim Prabowo-Sandi, Soepriyatno.

1. Bukan rekayasa tapi memang partisipasi pemilu meningkat dibanding pilkada

Partisipasi Meningkat Disebut Rekayasa, KPU: Kami SenangANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Gogot menampik, kalau meningkatnya angka pemilih Pemilu 2019 dibanding Pilkada 2018 sudah menjadi hal yang wajar. Karena, berdasar data yang dimiliki oleh KPU Jatim, daftar pemilih tetap (DPT) di Jatim sebanyak 30.912.994 pemilih.

Sementara masyarakat yang menggunakan hak pilihnya tercatat ada 25.511.194 pemilih. Sehingga angka partisipasi mencapai 82,53 persen. Sedangkan pada Pilkada 2018, partisipasi 20.323.259 dari 30.155.719 DPT atau setara 67,39 persen.

"Jadi prinsipnya kami tentu sebagai penyelenggara pemilu merasa senang ya. Karena partisipasi masyarakat mengalami kenaikan cukup tinggi," ujar Gogot, Kamis (16/5).

2. Faktornya penyelenggara pemilu jemput bola

Partisipasi Meningkat Disebut Rekayasa, KPU: Kami SenangDok.IDN Times

 

Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya ini bukan tanpa alasan. Gogot melihat, salah satunya ialah hasil kerja keras penyelenggara pemilu. Karena, pihaknya melakukan berbagai upaya untuk mensosialisasikan kepada masyarakat.

"Kami melakukan perluasan segmentasi untuk prioritas sosialisasi. Kalau dulu hanya lima sekarang kita tambah menjadi 11, tambah netizen. Kemudian yang kedua di seluruh KPU Kabupaten Kota itu membentuk relawan demokrasi, jumlahnya 55 orang mewakili berbagai segmen," jelas Gogot

"Kemudian yang paling penting adalah pemanfaatan teman-teman KPPS untuk datang door to door ke rumah-rumah masyarakat pemilih pada saat penyampaian surat C6 atau pemberitahuan pemungutan suara," lanjutnya.

3. Bikin sosialisasi hingga gelar lomba

Partisipasi Meningkat Disebut Rekayasa, KPU: Kami SenangIDN Times/Mela Hapsari

 

Gogot memang mewajibkan setiap petugas KPPS turun langsung untuk mendatangi rumah calon pemilih. Tak hanya menyampaikan surat, namun juga sosialisasi langsung. KPU juga mengelar berbagai perlombaan untuk menarik minat masyarakat.

"Kemudian berbagai kegiatan sosialisasi juga saya pikir cukup mengena kita lakukan ya ada lomma TPS, ada lomba selfie, ada lomba mural, ada lomba jingle dan musik," kata Gogot.

4. Ketua BPP Jatim heran partisipasi pemilu naik 5 juta pemilih

Partisipasi Meningkat Disebut Rekayasa, KPU: Kami SenangIDN Times/Ardiansyah Fajar

 

Sebelumnya, Ketua BPP Jatim, Soepriyatno menyebut ada indikasi kecurangan Pemilu 2019 di Jatim. Ia membandingkan, partisipasi masyarakat pada Pilkada Jatim 2018 20,3 juta. Sementara di Pemilu 2019, 25,5 juta.

"Artinya nambah 5 juta dalam kurung waktu dari satu tahun. Masuk akal enggak kira-kira?," ucap Soepriyatno sembari terheran-heran.

 Berikut data perbandingan partisipasi masyarakat di Pilkada Jatim 2018 dan Pemilu 2019 di wilayah Jatim

Pilkada Jatim
Jumlah DPT = 30.155.719
Pemilih Laki-laki = 14.840.353
Pemilih perempuan = 15.315.366

Tingkat Kehadiran = 20.323.259
Pemilih laki-laki = 9.492.833
Pemilih Perempuan = 10.830.426
Presentase penggunaan hak suara = 67,39 persen

Pilpres di Jatim
Jumlah DPT = 30.912.994
Pemilih Laki-laki = 15.226.058
Pemilih Perempuan = 15.686.936

Kehadiran Pemilih = 25.511.194
Pemilih Laki-laki = 12.305.066
Pemilih Perempuan = 13.206.128
Presentase penggunaan hak suara = 82,53 persen

Baca Juga: Prabowo Akan Tolak Hasil Pemilu, Ini Penjelasan Sandiaga

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya