Machfud Sebut Tak Peduli Survei PDIP, Jubir Eri-Armuji: Ada yang Galau

Terus matangkan konsolidasi

Surabaya, IDN Times - Hasil survei yang dirilis oleh internal PDI Perjuangan (PDIP) direspons oleh Calon Wali Kota Surabaya nomor urut 2, Machfud Arifin. Survei internal itu menyebutkan, pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Eri Cahyadi-Armuji unggul 6 persen. Mantan Kapolda Jawa Timur itu mengaku tidak terlalu peduli dengan survei tersebut.

Mengetahui tanggapan Machfud, juru bicara Eri-Armuji, Anas Karno turut angkat bicara. Dia mengaku mendapatkan informasi kalau kubu paslon Machfud Arifin-Mujiaman gusar dengan hasil survei tersebut. ”Saya dapat info valid, rupanya ada yang tidak bisa tidur, ada yang sangat galau membaca hasil survei," ujarnya dalam rilis, Senin (26/10/2020).

"Baik hasil survei kami maupun pihak lain, intinya sama, yaitu InsyaAllah Mas Eri dan Cak Ji unggul,” dia menambahkan.

1. Survei unggul tunjukkan bahwa pendukung Erji solid

Machfud Sebut Tak Peduli Survei PDIP, Jubir Eri-Armuji: Ada yang GalauCalon Wali Kota-Wakil Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi-Armuji usai tes kesehatan, Selasa (8/9/2020). Dok istimewa

Anas yang juga politikus PDIP Surabaya ini menyebut, unggulnya survei Eri-Armuji (Erji) sangatlah laik.  Hal itu menunjukkan bahwa kesolidan seluruh elemen pendukung Eri-Armudji terbukti dengan baik di lapangan. Semua partai dengan tokoh-tokohnya bergerak masif di lapangan. Seluruh relawan bekerja tulus dalam pemenangan.

”Tentu kami bersyukur. Meski tidak mengandalkan politik uang transaksional serta menebar mimpi ke warga, tidak mengandalkan jejeran mobil super mewah untuk kampanye. Rupanya rekam jejak kerja dan ketulusan Mas Eri-Cak Armudji disambut antusias warga,” kata dia.

2. Terima laporan adanya APK yang dirusak hingga tuduhan kepada Risma

Machfud Sebut Tak Peduli Survei PDIP, Jubir Eri-Armuji: Ada yang GalauEri Cahyadi dan Armuji saat di acara Kadin Surabaya, Rabu (14/10/2020). (Ist).

Saat ini, lanjut Anas, pihaknya mendapat laporan adanya perusakan alat peraga kampanye (APK) milik paslon nomor urut 1. Tidak tahu jelas siapa yang merusaknya, tapi menurut Anas, tindakan tersebut harusnya tidak dilakukan dalam kontestasi pemilihan umum. Apalagi sekarang ini masih dalam masa kampanye.

”Banyak laporan APK kami disobek, dirobohkan. Ada yang mulai menghalalkan segala cara. Saya sudah laporkan ke Mas Eri dan Cak Armuji, tapi beliau berdua dengan tegas meminta seluruh kader partai dan relawan untuk stay cool, santun, jangan membalas. APK boleh dirusak, tapi ternyata cinta warga ke Bu Risma, ke Mas Eri, ke Cak Armuji tidak akan pernah bisa dirusak,” tegasnya.

Bahkan, kata Anas, Wali Kota Risma juga mulai diserang. Dia mengatakan kalau wali kota dua periode itu dituduh menyalahi aturan kampanye. Padahal, ada bukti seperti surat Risma sudah meminta izin Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.

"Dan sudah diizinkan pula oleh Bu Gubernur,” ucapnya.

Baca Juga: Survei Internal PDIP, Hasto Klaim Eri-Armuji Unggul 6 Persen

3. Maksimalkan sisa waktu untuk konsolidasi

Machfud Sebut Tak Peduli Survei PDIP, Jubir Eri-Armuji: Ada yang GalauIlustrasi Pilwali Surabaya 2020 (IDN Times/Mardya Shakti)

Dalam waktu sekitar 40 hari tersisa, pihaknya akan memperkuat konsolidasi seluruh elemen pendukung.

"Di kampung-kampung, marak sekali konsolidasi. Dalam kesederhanaan. Tidak ada mobil mewah, tidak ada perayaan glamor, karena semua berbasis gotong royong, rakyat tak ingin ada pihak yang ingin merusak Kota Surabaya dan menghentikan program-program baik Bu Risma,” pungkasnya.

Baca Juga: PDIP Sebut Eri-Armuji Unggul 6 Persen, MA: Kalau Kalah Tambah Nangis

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya