Krisis Kepadatan Lapas Surabaya, Ini Langkah Kumham Jatim
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Krisis kepadatan di rutan/ lapas masih menjadi masalah yang belum bisa diurai Kementerian Hukum dan HAM. Plt Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim, Wisnu Nugroho Dewanto mengakui hal tersebut. Pihaknya hanya bisa melakukan giat rutin seperti pengawasan dan penggeledahan di blok hunian narapidana.
1. Napi di lapas dan rutan Surabaya melebihi kapasitas, perlu penggeledahan untuk antisipasi
Pengawasan dan penggeledahan secara rutin ini penting, supaya para napi tidak berbuat hal yang melanggar hukum. Apalagi, lapas dan rutan Surabaya saat ini mengalami krisis kepadatan. Saat ini Lapas Surabaya di Porong dihuni sekitar 2.039 orang dari kapasitas 1.000 orang. Sedangkan Rutan Surabaya di Medaeng dihuni 1.250 orang dari kapasitar 504 orang.
"Kondisi ini membuat kondisi keduanya lebih rentan dan berisiko," ujar dia tertulis, Minggu (20/2/2022).
Dalam giat penggeledahan, Wisnu menjamin bahwa mengutamakan kenyamanan dan keamanan napi. Sehingga, proses penggeledahan yang bersifat isidentil itu dapat diterima dan berjalan kondusif. "Kami juga berkerja sama Bhabinkamtibmas Polsek dan Babinsa Koramil sebagai bentuk transparansi," terangnya.
Baca Juga: Kemenkumham Jatim Temukan Barang Terlarang di Lapas Jombang
2. Kamar napi diperiksa untuk memastikan kondisi bangunan
Sementara itu, Kepala KPLP Lapas Surabaya, Gatot Harisaputro menjelaskan, selain melaksanakan penggeledahan barang-barang berbahaya, petugas juga sekaligus mengecek kondisi kamar hunian. Hal ini untuk mengantisipasi apabila ada napi yang melakukan pengerusakan bangunan.
"Dari sini kita bisa deteksi bila ada yang merencanakan kabur dari lapas," kata Gatot.
3. Merapikan instalasi listrik untuk antisipasi kebakaran
Di sisi lain, Kepala KPR Rutan Surabaya, Deri Prihandoko menerangkan bahwa pihaknya sengaja menggelar penggeledahan menjelang tengah malam. Hal ini agar petugas bisa mendapatkan gambaran kondisi hunian yang lebih apa adanya. Pihaknya juga merapikan instalasi listrik yang ada.
"Untuk antisipasi kebakaran dari konsleting listrik," pungkas dia.
Baca Juga: Hampir Semua Penjara Over Kapasitas, Ini Kata Kemenkumham Jatim