Khofifah: Rapid Test Jatim Tertinggi di Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyebut bahwa Jatim telah melakukan rapid test paling banyak se-Indonesia. Jumlah yang sudah dites cepat sebanyak 213.211. Sebanyak 198.160 tes dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota dan 16.051 oleh tim COVID-19 Hunter Jatim.
"Sampai hari ini rapid test yang dilakukan Jatim menjadi yang tertinggi di Indonesia," ujar Khofifah dalam rilis resminya, Senin (22/6).
1. Rapid test Jatim lampaui Jakarta dan Jabar
Khofifah menambahkan, jumlah rapid test massal ini lebih tinggi dari beberapa wilayah di Jawa seperti DKI Jakarta dan Jawa Barat. Berdasarkan data website resmi, DKI Jakarta telah melakukan rapid test sebanyak 198.160. Sedangkan Jawa Barat sebanyak 156.674/
"Untuk tim COVID-19 Hunter yang diterjunkan Pemprov Jatim telah melakukan testing di 19 kabupaten/kota dan berhasil melakukan tes sebanyak 16.051 dengan hasil 496 reaktif. Selanjutnya di-swab dan ditemukan 115 kasus positif," katanya.
2. Laboratoriun PCR dan TCM ditambah
Selain rapid test, Khofifah juga memasifkan Tes Cepat Molekuler (TCM), dan Polymerase Chain Reaction (PCR) secara massal. Tes ini diutamakan bagi orang tanpa gejala (OTG) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Saat ini laboratorium yang bisa melakukan PCR meningkat dari 11 menjadi 27 laboratorium rujukan. Pemeriksaan TCM meningkat dari 12 menjadi 17 laboratorium.
"Dengan peningkatan laboratorium ini pemeriksaan secara kumulatif naik dari 43.296 menjadi 53.503 tes dalam satu minggu," ucapnya.
Baca Juga: Pemprov Jatim Kerahkan Tim COVID-19 Hunter untuk Tes Massal di Daerah
3. Dinkes Jatim latih puskesmas dan rumah sakit di 38 kota/kabupaten
Lebih lanjut, Dinkes Jatim juga telah melatih serta mengerahkan pegawai puskesmas dan rumah sakit di 38 kab/kota. Diharapkan rasio pelacakan makin meningkat, satu pasien minimal bisa ditemukan 20 kontak eratnya sehingga bisa segera dites dan isolasi.
"Kita optimis dengan deteksi dan tracing yang lebih baik, maka penyebaran mata rantai COVID-19 di Jatim bisa segera dihentikan," pungkasnya.
Baca Juga: Khofifah Tinjau Kesiapan Pesantren Tangguh di Jombang