Kepala Dinkes Jatim yang Baru Akrab dengan Penyakit Infeksi

Sempat bertugas di RSUD Dr.Soetomo juga

Surabaya, IDN Times - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa telah melantik 16 pejabat baru yang mengisi posisi strategis. Salah satu yang dilantik ialah Kepala Dinas Kesehatan, Erwin Astha Triyono. Pria berusia 52 tahun ini sebelumnya Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI).

1. Terlibat memimpin RSLI dan RSLDB

Kepala Dinkes Jatim yang Baru Akrab dengan Penyakit InfeksiKepala Dinkes Jatim, Erwin Ashta Triyono. Dok. RSLI

Jabatan struktural Erwin sebelumnya adalah Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan RSUD Dr Soetomo. Ia sempat dipercaya sebagai Direktur RSLI. Setelah diserahkan pengelolaannya pada KOGABWILHAN II, ia dipercaya sebagai Konsultan dan Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) RSLI.

Hingga saat ini, Erwin masih memantau dan memberikan bimbingan khususnya bagi dokter-dokter muda di RSLI untuk menangani pasien COVID-19. Ia menyempatkan diri untuk memimpin morning report RSLI, sebagai ajang untuk speak-up, evaluasi dan peningkatan kapasitas semua personel RSLI.

Saat lonjakan COVID-19 Juni-Juli 2021, Erwin kembali dipercaya sebagai Direktur Rumah Sakit Darurat Lapangan Bangkalan atau Rumah Isolasi OTG Pemprov Jatim,yakni sebagai Direktur RSDLB. Kini, ia mengemban jabatan sebagai Kepala Dinas Kesehatan Jatim.

"Do’akan saya bisa menjalankan amanah ini dengan baik, bantu saya untuk memberikan layanan kesehatan terbaik utamanya untuk masyarakat Jawa Timur,” harap dia.

2. Akrab dengan penyakit infeksius

Kepala Dinkes Jatim yang Baru Akrab dengan Penyakit InfeksiKepala Dinkes Jatim, Erwin Ashta Triyono. Dok. RSLI

Erwin bukanlah orang baru dalam penanganan penyakit infeksius. Sebagai spesialis penyakit dalam, ia juga pernah berjibaku dan menjadi garda depan dalam penanganan HIV/AIDS di Jatim. Hingga tahun 2014 ia pernah memimpin Unit Perawatan Intermediate Penyakit Infeksius (UPIPI) RSUD dr Soetomo

Erwin mengakui bahwa penanganan HIV/AIDS tidak hanya menyangkut permasalahan medis saja. Namun permasalahan nonmedis juga sangat berpengaruh terhadap kondisi pasien. Ia terbantu dengan adanya relawan peduli HIV/AIDS pada saat itu.

"Begitu pula saat penanganan pasien COVID-19. Sejak awal membidani RSLI maupun RSDLB betapa pentingnya faktor nonmedis dalam penanganan pasien COVID19," katanya. Ia pun memutuskan untuk menggandeng relawan pendamping dan dibentuklah Program Pendampingan Keluarga Pasien COVID-19 baik di RSLI maupun di RSDLB.

Baca Juga: Khofifah Perintahkan Dinkes Jatim Tangani Gadis Schizophrenia Kediri

3. Dinilai ayak dapat amanah Kepala Dinkes Jatim di tengah wabah COVID-19

Kepala Dinkes Jatim yang Baru Akrab dengan Penyakit InfeksiKepala Dinkes Jatim, Erwin Ashta Triyono. Dok. RSLI

Ketua Pelaksana Program Pendampingan keluarga Pasien COVID-19 RSLI dan RSDLB, Radian Jadid mengapresiasi kerja cerdas dan ikhlas Erwin selama pandemik COVID-19. Menurut dia, sudah saatnya orang seperti Erwin ini diberikan kesempatan dan dukungan untuk mempimpin Dinas Kesehatan Jawa Timur.

”Saya sangat mengapresiasi dan tidak meragukan lagi  integritas dan komitmen Dr. Erwin dalam memberikan layanan kesehatan dan kemanusiaan. Semoga amanah dan barokah dalam menjalani mengabdikan dirinya untuk  kemaslahatan masyarakat," harap Jadid.

Baca Juga: Vaksin COVID-19 Berbayar di Kimia Farma, Dinkes Jatim Sebut Tidak Ada

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya