Buntut Kerusuhan, Laga Gresik United Terancam Tanpa Penonton

Waduh...

Gresik, IDN Times - Gresik United terancam tanpa dukungan suporternya menjalani sisa laga Liga 2 2023/2024. Hal ini merupakan buntut panjang dari kericuhan yang terjadi usai pertandingan Gresik United melawan Deltras Sidoarjo di Stasion Gelora Joko Samudro Gresik, Minggu (19/11/2023) sore.

"Nanti itu menjadi domain PSSI (hukuman tanpa penonton). Kami memberikan rekomendasi pertandingan berikutnya diadakan tanpa penonton," ujar Kapolres Gresik, AKBP Adhitya Panji Anom saat rilis kasus kerusuhan, Selasa (21/11/2023). 

Rekomendasi itu akan dibuat pihak Polres Gresik dalam bentuk surat. Nah, surat tersebut segera dilayangkan kepada federasi sepak bola Indonesia PSSI, maupun operator Liga 2 2023/2024.

"Kita akan mengirim surat rekomendasi kepada PSSI," katanya.

Sebelumnya, Polres Gresik menetapkan sebanyak delapan orang menjadi tersangka kasus kerusuhan suporter Gresik United di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik. Delapan orang ini diduga kuat sebagai provokator.

Dari delapan orang tersangka, satu orang berinisial MT (49) merupakan ketua harian suporter Gresik. Dalam kerusuhan yang terjadi pada Minggu (19/11/2023) sore, MT disebut sebagai aktor intelektualnya.

"MT 49 tahun, warga Kebongsong, Gresik, merupakan Ketua Harian Suporter GU dan aktor intelektual," kata Adhitya.

Para tersangka dijerat dengan Pasal 170 KUHP, 160 KUHP, serta 211 dan 212 KUHP. Dengan ancaman hukuman penjara maksimal 7 tahun. Tak hanya itu polisi juga menyita barang bukti berupa rekaman video, CCTV, dan ponsel, dan batu.

Baca Juga: 8 Orang Jadi Tersangka Kericuhan Suporter Gresik, Ada Ketua Harian

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya