15 Kabupaten di Jatim Dikepung Banjir, 12.485 KK Terdampak

Curah hujan tingga karena ada fenomena pergerakan atmosfer

Surabaya, IDN Times - Bencana alam banjir tengah melanda belasan kabupaten di Jawa Timur (Jatim). Tak tanggung-tanggung, dampaknya pun membuat ribuan rumah warga dipastikan terendam air. Rupanya, banjir besar ini dikarenakan adanya
aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) di Samudera Hindia.

1. Ada fenomena MJO

15 Kabupaten di Jatim Dikepung Banjir, 12.485 KK TerdampakDokumentasi BNPB

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan MJO inilah yang menyebabkan curah hujan tinggi di kawasan Indonesia. MJO adalah fenomena gelombang atmosfer yang bergerak merambat dari barat Samudera Hindia ke timur dengan membawa massa udara basah.

"Masuknya aliran massa udara basah dari Samudera Hindia ini meningkatkan potensi curah hujan bagi daerah-daerah yang dilalui," ujarnya tertulis, Kamis (7/3).

Sutopo menuturkan, fenomena ini dapat bertahan hingga satu minggu. Selain itu, adanya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia Barat Sumatera yang membentuk  daerah pertemuan angin cukup konsisten di wilayah Sumatera, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Jawa menyebabkan curah hujan meningkat.

2. Sungai dan drainase tidak mampu alirkan air

15 Kabupaten di Jatim Dikepung Banjir, 12.485 KK TerdampakDokumentasi BNPB

 
Dampaknya, lanjut Sutopo, pada Rabu (6/3), curah hujan berintensitas tinggi dan berdurasi lama turun di beberapa daerah sesuai perkiraan BMKG sehingga menimbulkan banjir, longsor dan puting beliung.

"Jawa Timur, hujan deras telah menyebabkan banjir di 15 kabupaten karena sungai-sungai dan drainase yang ada tidak mampu mengalirkan aliran permukaan sehingga banjir merendam di banyak tempat," jelasnya.

"Data sementara, banjir menyebab lebih dari 12.495 KK terdampak. Sebagian masyarakat mengungsi ke tempat yang lebih aman," lanjut Sutopo.

Baca Juga: Kepungan Banjir Madiun Telah Memasuki Tol

3. Madiun jadi yang paling parah

15 Kabupaten di Jatim Dikepung Banjir, 12.485 KK TerdampakDokumentasi BNPB


 
Berdasarkan laporan Pusdalops BPBD Provinsi Jawa Timur, 15 kabupaten yang mengalami banjir adalah Kabupaten Madiun, Nganjuk, Ngawi, Magetan, Sidoarjo, Kediri, Bojonegoro, Tuban, Probolinggo, Gresik, Pacitan, Tranggalek, Ponorogo, Lamongan dan Blitar. Daerah yang paling parah terlanda banjir adalah Kabupaten Madiun.

Sutopo menjelaskan jika banjir di Madiun karena meluapnya sungai Jeroan yang merupakan anak sungai Madiun. Sebanyak 39 desa, 8 kecamatan di Kabupaten Madiun terendam banjir sehingga menyebabkan 4.317 KK atau 17.268 jiwa terdampak banjir.

"Rumah rusak berat  2 unit, sawah tergenang  253 Ha, tanggul rusak 3 titik, jembatan rusak 2 unit, gorong-gorong rusak 1 unit, dan ribuan ternak terdampak. Bupati Madiun telah menetapkan masa tanggap darurat banjir selama 14 hari yaitu tanggal 6 -19 Maret 2019," jelasnya.

4. BNPB minta masyarakat waspada

15 Kabupaten di Jatim Dikepung Banjir, 12.485 KK TerdampakDokumentasi BNPB

 

Lebih lanjut, BNPB memastikan bahwa BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, PMI, Tagana, relawan dan masyarakat masih melakukan penanganan darurat. Evakuasi, pemberian bantuan permakanan, pendirian tenda dan lainnya masih dilakukan. Pendataan dampak banjir masih dilakukan BPBD.
 
"Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi banjir, longsor dan puting beliung. Potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih berpelunag terjadi di beberapa wilayah di Jawa, Bali, NTB, NTT Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua dan Papua Barat," pungkas Sutopo.

Baca Juga: Madiun Dikepung Banjir, Pemkot Surabaya Kirim Dua Truk Bantuan

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya