TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mahasiswa Surabaya Kawal Putusan MK Sampai Rakyat Berdaulat

Jangan lengah, rakyat masih butuh keadilan

Suasana aksi tolak putusan MK oleh mahasiswa Surabaya di depan Gedung DPRD Jatim. IDN Times/Talita Hariyanto

Surabaya, IDN Times - Aksi kawal putusan MK oleh mahasiswa Surabaya dan sekitarnya telah dilangsungkan pada Jumat (23/08/24) di depan Gedung DPRD Jawa Timur. 

Salah seorang mahasiswa, Edgar (21) turut resah dengan situasi yang ada. Ia mengaku peduli dengan kasus pelanggaran konstitusi ini. 

"Pelanggaran konstitusi ini gak boleh dilanggengkan. Kita sebagai mahasiswa adalah pengawal demokrasi, pengawal pemerintahan. Pemerintah kan penguasa, (sedangkan) rakyat itu yang dikuasai. Nah, mahasiswa ini ada di tengah-tengah untuk menjembatani antara pemerintah dan rakyat," kata Ketua Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD) Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Airlangga ini. 

Menurutnya, mahasiswa sudah dibekali ilmu di bangku perguruan tinggi. Ditilik dari sejarah, mahasiswa adalah kaum cendekiawan yang selalu memperjuangkan hak rakyat.

"Kita sebagai akademisi harus getol memperjuangkan hak rakyat," jelasnya.

Ia berharap, dengan adanya aksi besar-besaran ini, masyarakat luas semakin sadar akan masalah serius yang sedang mengguncang bumi pertiwi. 

"Aksi ini bisa mendukung kita untuk bersatu padu, semua kekuatan kita jadikan satu," ungkapnya. 

Menurut pengakuan Edgar, mahasiswa sangat peduli dengan kasus ini, dilihat dari maraknya unggahan story Instagram maupun WhatsApp yang dipenuhi layar biru. 

"Tapi, untuk turun ke jalan, itu (mahasiswa) nggak semuanya berani. Nggak semuanya siap," paparnya. 

Dengan begitu, Edgar berharap agar mahasiswa yang pernah turun ke jalan ke depannya mau berbagi pengalaman sekaligus mendampingi mahasiswa yang ingin terlibat demonstrasi secara langsung.

Lebih lanjut, Edgar menjelaskan, segala yang terjadi akhir-akhir ini adalah kontestasi politik. Semua orang mempunyai kepentingan masing-masing.

"MK menentukan seperti itu juga harus ditelusuri. Bukan berarti kita melihat MK adalah orang baik, lalu yang lainnya jahat. Semua punya kepentingan masing-masing, jadi mahasiswa harus kritis sebenarnya ada apa di balik semuanya ini," ujarnya.

Dengan sikap kritis, Edgar berharap agar mahasiswa benar-benar bisa memperjuangkan apapun yang seharusnya diperjuangkan. 

"Semoga rakyat tidak semakin diperkosa oleh segala macam masalah, cekcok, dan drama antara orang-orang di pemerintahan," harapnya. 

Selanjutnya, Edgar berharap agar semua orang, termasuk mahasiswa, bisa berjuang dengan berbagai cara untuk tujuan yang sama, entah itu dengan turun ke jalan, memberikan sumbangan, atau menyebarkan informasi.

"Ada juga yang berjuang dengan diri sendiri. Itu semua sah. Itu semua adalah perjuangan. Yang penting kita komunikasi dan bekerja sama. Yang butuh bantuan, minta tolong. Yang bisa membantu, berikan pertolongan. Terpenting, kita harus menyatukan itu semua agar kembali kuat," jelasnya. 

Akhir kata, Edgar dan mahasiswa lain mengaku siap mengawal kasus ini hingga tuntas. 

"Kita akan selalu follow up kasus ini. Kita harus mengawal terus. Kalau masih merugikan rakyat dan masih melanggar hukum lagi, kita harus lawan. Jangan berhenti di sini saja," pungkasnya.

Baca Juga: Massa Mahasiswa Kawal Putusan MK di Malang Jebol Pagar DPRD

Verified Writer

Talita Hariyanto

Manusia hina sebagai makhluk mulia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya