TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dipimpin Paus, Khusyuknya Umat Katolik Surabaya Ikut Misa Akbar Online

Misa Akbar dipimpin langsung oleh Paus Fransiskus

Suasana Misa Akbar via online di Gereja Katolik Sakramen Mahakudus Surabaya. IDN Times/Talita Hariyanto

Surabaya, IDN Times - Misa Akbar sebagai rangkaian dari perjalanan apostolik Paus Fransiskus di Indonesia telah dilaksanakan di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis (5/9/2024). Misa ini dipersembahkan langsung oleh Paus Fransiskus sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia.       

Misa tak hanya diikuti umat yang berada di GBK, tetapi juga oleh jutaan umat di penjuru Indonesia, sebab misa ini disiarkan secara langsung. Ini menjadi alternatif istimewa bagi umat Katolik yang tidak bisa hadir secara fisik di GBK karena keterbatasan tempat.

Meski umat Katolik hanya mengikuti secara online, ini tidak mengurangi semangat mereka untuk merasakan kehadiran Paus Fransiskus dari jauh. Salah satu Gereja di daerah Surabaya yang turut menyiarkan Misa Akbar adalah Gereja Katolik Sakramen Mahakudus.  

Sejak dua hari lalu, gereja ini sudah mempersiapkan berbagai fasilitas untuk menampung umat yang ingin mengikuti Misa Akbar secara online bersama-sama. Ada layar videotron dan sistem audio memadai yang menjamin kualitas siaran langsung di gereja ini.

Berdasarkan pantauan IDN Times di lokasi, sejak pukul 15.45 area Balai Paroki mulai dipadati umat. Mereka terlihat antusias mengikuti Misa Kudus yang akan dimulai pukul 17.00 WIB. Tidak hanya umat internal paroki, ada juga umat eksternal paroki yang hadir di tempat ini. Jemaat yang hadir langsung diarahkan menempati tempat duduk yang telah disediakan.      

Romo Rudi (43) selaku Romo Kepala Paroki Sakramen Mahakudus mengaku pihaknya mendapat hibah fasilitas untuk menjalankan misa ini. 

"Memang anugerah itu tidak pernah diketahui, ya. Ternyata, bertepatan dengan persiapan misa bersama Paus ini, Keuskupan Surabaya mendapat hibah, yaitu videotron. Maka, kita segera susun jadwal dengan memanfaatkan dana hibah itu, sehingga akhirnya bisa kita pakai untuk misa bersama Paus secara online," ungkapnya.   

Menurutnya, antusias umat yang hadir dalam misa online ini timbul karena umat Katolik sungguh-sungguh merasa satu dengan kehadiran Paus.

"Ini bukan hanya soal pengen lihat Paus, bukan soal kemeriahan liturgi atau kemeriahan perayaan, tetapi sungguh merasakan kesatuan dengan Gereja Katolik Universal," jelasnya. 

Bismo (21) salah seorang pelayan liturgi mengaku ada satu hal dalam Misa Akbar ini yang paling berkesan baginya. 

"Meski ada kendala bahasa sama Bapa Paus, ada satu hal yang paling menyentuh buat aku. Aku kan ada di baris depan karena jadi petugas (liturgi), nah pas konsekrasi, aku lihat hosti diangkat dengan background wajah Bapa Paus, itu menyentuh banget," kisahnya.     

Di sisi lain, Bismo merasa lebih suka mengikuti misa online bersama umat lainnya di gereja dari pada di rumah. Dengan begitu, ia merasa lebih khusyuk dan terhindar dari distraksi. Di sini, ia juga mendapat kesempatan untuk menerima hosti secara langsung.  

"Di gereja, kita bisa menerima hosti. Dengan ikut misa online sama Bapa Paus, istilahnya hosti itu diberkati langsung sama Bapa Paus," katanya.

Jemaah lain, Aang (19) juga merasa terharu sekaligus excited. "Aku excited banget ikut misa (online) ini. Oh, ternyata gini ya para murid Yesus ketika melakukan perjamuan malam terakhir bersama Yesus," tuturnya.         

Romo Rudi mengaku, antusias umat Katolik di Paroki Sakramen Mahakudus, bahkan mungkin seluruh Indonesia sangat besar dalam menyambut pemimpin agama Katolik sedunia itu.   

"Di paroki ini, ketika dibuka pendaftaran untuk misa bersama Paus di GBK, memang animonya luar biasa. Bahkan kuota yang diberikan ternyata masih kurang. Makanya, saya coba, kira-kira apa ya yang bisa dibuat di Paroki (untuk umat yang belum berkesempatan datang ke GBK)," ungkapnya.

Hal ini didukung dengan Surat Imbauan tentang Kebijakan Pastoral Misa Bersama Bapa Suci secara Daring untuk Umat Keuskupan Surabaya yang dikeluarkan Administrator Diosesan Keuskupan Surabaya dalam rangka mengadakan misa online. 

"Sebetulnya Keuskupan Surabaya memang tidak lagi mengizinkan misa online. Tapi, karena kali ini momennya istimewa, maka Keuskupan mengizinkan misa secara online sehingga bisa (menerima) komuni," tuturnya. 

Undangan ini disambut baik oleh seluruh umat, terbukti dengan partisipasi 420 umat dalam Misa Akbar secara online di Gereja Katolik Sakramen Mahakudus sore tadi. Menurut Romo Rudi, umat Katolik mempunyai rasa saling memiliki. 

"Umat Katolik selalu punya rasa memiliki. Kita merasa, ini adalah acara kita. Mari kita bersama-sama memeriahkan. Melihat semangat semacam itu, saya merasa umat Katolik di Paroki Sakramen Mahakudus ini selalu bertumbuh dalam kebersamaan itu."

Menurutnya, kedatangan pemimpin agama Katolik sedunia ke Indonesia menjadi wujud kesatuan umat Katolik. Rasa bangga ini, katanya, harus selalu memupuk umat agar semakin tekun dan mendalami Iman Katolik.

"Intinya, tetaplah menjadi orang Katolik yang setia dan berbuah untuk masyarakat," tandasnya. 

Baca Juga: Khotbah Lengkap Paus Fransiskus di Misa Agung GBK

Verified Writer

Talita Hariyanto

Manusia hina sebagai makhluk mulia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya