TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ribuan Mahasiswa Duduki Halaman Kantor DPRD Kota Malang

Mahasiswa ingin bertemu semua fraksi DPRD Kota Malang

Sebagian massa mahasiswa duduk di atas mobil rantis di halaman DPRD Kota Malang sambil menunggu hasil audiensi perwakilannya. (IDN Times/Rizal Ardhi Pratama).

Malang, IDN Times - Ribuan mahasiswa akhirnya berhasil masuk ke halaman Gedung DPRD Kota Malang pada Jumat (23/8/2024). Tensi kembali memanas lagi karena tidak semua anggota DPRD Kota Malang menemui massa aksi.

"Sebenarnya kalau tidak ada yang keluar, kita berencana masuk secara paksa. Tadi semua fraksi mau keluar, tapi dari Golkar tidak ada," ucap Koordinator Lapangan HMI Cabang Malang, Aksal.

Tidak hanya menduduki halaman Gedung DPRD Kota Malang massa juga memanjat kendaraan rantis dan water cannon yang diparkir di halaman sisi barat. Mereka menunggu perwakilan mahasiswa yang masuk ke dalam gedung untuk bernegosiasi dengan anggota DPRD Kota Malang.

"Sekarang ada perwakilan yang masuk, jadi kita menunggu di sini hasilnya," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, ribuan mahasiswa dari berbagai kampus di Malang bersama Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD Kota Malang pada Jumat (23/8/2024). Mereka berdemo untuk mengawal Putusan MK Nomor 60 dan 70 yang dirasa itu adalah kedaulatan rakyat.

"Tapi hari ini yang merasa perwakilan lembaga perwakilan rakyat itu malah justru mencederai dan melukai perasaan rakyat. Sebenarnya sudah mendeklarasikan untuk membatalkan, cuman ketika kita berkaca kembali tahun 2019, kita selalu dibohongi," terang Koordinator Lapangan HMI Cabang Malang, Aksal.

Aksal mengatakan jika aksi ini adalah buah kemuakan rakyat atas perilaku pemerintah yang ingin menjegal demokrasi. Oleh karena itu, sekitar 4 ribu mahasiswa dari 50 aliansi organisasi intra dan ekstra kampus di Malang menggeruduk Kantor DPRD Kota Malang.

"Harapannya adalah pemerintah untuk tetap mendengarkan kepentingan kedaulatan rakyat, dan pemerintah akan menjalankan sesuai konstitusi yang berlaku. Karena ketika Gibran diberikan putusan, DPR diam-diam saja sekarang DPR sok-sokan bergerak kembali. Itulah yang membuat kami rasa DPR tidak pernah bekerja untuk kepentingan rakyat," tegasnya.

Aksal menegaskan jika aksi hari ini akan terus dilanjutkan hingga mereka bisa masuk ke dalam gedung DPRD Kota Malang. Menurutnya ini adalah bukti bahwa mahasiswa itu tidak pernah buta dan mendengarkan realitas penting dalam perjuangan.

"DPR menolak untuk masuk karena hasil kesepakatan konsolidasi kita sepakat konsolidasi beraudiensi dengan elemen semuanya karena kalau hanya satu atau parsial yang maju itu akan ada kongkalikong biar aliansi semuanya bisa masuk semua," tutupnya.

Baca Juga: Mahasiswa Malang Bersalaman dengan Polisi Usai Demo Memanas

Berita Terkini Lainnya