TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ziarah ke Sewulan, Risma Mengenang Masa Kecil di Madiun

Risma ziarah ke KH Makruf Nawawi dan Ki Ageng Basyariah

Tri Rismaharini doakan pamannya Kyai Makruf Nawawi sebelum ke Basyariah di Sewulan. IDN Times/ Riyanto.

Madiun, IDN Times – Bakal Calon Gubernur Jawa Timur, Tri Rismaharini, kembali menginjakkan kaki di tanah yang menyimpan banyak cerita dari masa kecilnya, Minggu (8/9/2024). Risma menyempatkan diri untuk berziarah ke komplek makam Sewulan di Desa Sewulan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun. Bagi Risma, ini bukan sekadar ziarah, melainkan perjalanan penuh kenangan dan nostalgia di desa yang sudah sangat akrab baginya sejak kecil.

1. Kenangan Masa Kecil yang Melekat

Risma tidak datang sendiri. Didampingi putranya, Fuad Bernardi, ia memulai kunjungannya dengan singgah di rumah almarhum pamannya, Kiai Makruf Nawawi, yang letaknya tak jauh dari komplek makam Ki Ageng Basyariyah. Rumah itu seakan menjadi jendela masa lalu bagi mantan Menteri Sosial tersebut. Di rumah keluarga Kiai Makruf, Risma disambut hangat oleh kerabat dekat. Suasana penuh keakraban terlihat jelas, memperlihatkan betapa eratnya hubungan Risma dengan keluarga besarnya di desa ini. Menurut kerabatnya, Risma memang rutin berkunjung ke Sewulan sejak kecil.

"Bu Risma itu dari dulu, setiap Lebaran pasti mampir ke sini. Kalau ada waktu senggang, beliau juga sering datang," kata Gus Riza Farhani, putra bungsu almarhum Kiai Makruf Nawawi, mengenang kebiasaan Risma.

Baca Juga: Eri Cahyadi Hingga Azwar Anas akan Masuk Tim Pemenangan Risma-Gus Hans

2. Bukan Sekadar Ziarah Politik

Meskipun kini Risma sedang fokus dalam pencalonannya sebagai Gubernur Jawa Timur, keluarganya menegaskan bahwa ziarah ini tidak terkait dengan urusan politik. Baginya, Desa Sewulan adalah tempat yang menyimpan kenangan indah dari masa kecil, terutama rumah sang paman yang penuh cerita.

"Bagian belakang rumah ini masih asli sejak dulu. Begitu melihatnya, Bu Risma langsung teringat masa kecilnya," ujar salah seorang kerabat.

Ziarah ini menjadi lebih dari sekadar acara spiritual. Risma kerap datang ke makam leluhur dan rumah pamannya tanpa membawa agenda besar, melainkan sebagai bentuk penghormatan pada keluarga dan kenangan yang terpatri sejak kecil.

Berita Terkini Lainnya