TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bela Muslim Uighur, Konjen Cina Sebut Pedemo Termakan Hoaks

Aksi seperti itu disebut bisa merusak hubungan kedua negara

IDN Times/Fitria Madia

Surabaya, IDN Times - Masyarakat muslim Indonesia belakangan ini tengah menggebu-gebu membela etnis Uighur di Xinjiang, Cina atas dugaan asanya diskriminasi dan pelanggaran HAM yang terjadi di sana. Melihat fenomena tersebut, Konsul Jenderal Republik Rakyat Cina di Surabaya, Gu Jingqi mengatakan bahwa pedemo tersebut sebenarnya adalah korban hoaks.

 

Baca Juga: Kisah Ayah Bota yang Hilang Setelah Ditangkap di Uighur Xinjiang 

1. Sebut pedemo adalah korban hoaks

pixabay.com

Gu Jingqi mengatakan hal tersebut usai melakukan dialog bersama Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur, Ketua Yayasan Masjid Muhammad Cheng Hoo, dan Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia. Gu Jingqi mengatakan bahwa para pendemo adalah korban hoaks.

"Saya menyesalkan para pemuda-pemudi (yang berdemo) termakan hoaks dengan ingin membela umat muslim. Saya lebih berharap mereka mau berdiskusi daripada berdemo seperti itu," ujar Gu Jingqi di kantor PWNU Jatim, Rabu (26/12).

2. Pedemo tak mau dengarkan klarifikasi pihak RRC

IDN Times/Fitria Madia

Gu Jingqi juga menyesalkan sikap para pendemo tersebut hanya mengutarakan pendapat tanpa mau mendengar klarifikasi yang diberikan Kedutaan Besar RRC.

"Mereka bicara tetapi mereka yang datang demo itu gak mau dengarkan apa yang saya katakan. Kemarin kami bertemu dengan 15 orang perwakilan pedemo tapi mereka tidak mau mendengar dan tidak mengambil surat ini (siaran pers). Mereka buang," terang Gu Jinqi.

3. Demo terus menerus dapat merusak hubungan RRC dan Indonesia

IDN Times/Fitria Madia

Apabila reaksi besar yang memberikan kecaman-kecaman ke pemerintah Cina terus terjadi, Gu Jinqi mengatakan bahwa hal tersebut dapat merusak hubungan diplomatis antara pemerintah Indonesia dan RRT.

"Tentulah ada mempengaruhi. Duta besar Cina di Jakarta sudah bertemu dengan kepala NU dan Muhammadiyah untuk menyampaikan perhatian kami sebagai mitra dan tetangga baik," tutur Gu Jinqi.

4. Padahal hubungan kedua negara sedang baik

flickr.com/todenhoff

Padahal, lanjut Gu Jinqi, saat ini hubungan kedua negara tersebut sedang baik. Sangat disayangkan apabila rusak lantaran sikap para korban hoaks yang memberikan kecaman-kecaman dalam jumlah besar.

"Kami menyesalkan tindakan ini. Karena hubungan Cina dan Indonesia sedang berada dalam masa terbaik dalam sejarah. Kita mestinya bekerja sama," jelasnya.

Baca Juga: Aksi Bela Uighur Dibayangi Jualan Politik Identitas

Berita Terkini Lainnya