Memaknai Halalbihalal saat Hari Raya Idul Fitri
Ini nih menurut Pakar Unair
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Kumpul keluarga besar dan halalbihalal menjadi tradisi masyarakat muslim di Indonesia ketika lebaran Idul Fitri. Sebagian besar rela menempuh perjalanan jauh alias mudik untuk bisa menikmati momen ini.
Tapi, menurut Dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (Unair), Puji Karyanto, tradisi lebaran tidak sekadar sebagai ajang berkumpul dengan keluarga besar. Namun juga untuk mengenal lebih dekat semua kerabat.
"Kita tahu salah satu konsep kekerabatan yang ada di Nusantara itu kan, rasa guyub, dan halalbihalal itu sebenarnya merupakan ekspresi rasa keguyuban antarkerabat yang bertemu saat momentum lebaran," katanya.
Baca Juga: Jokowi Akan Mudik ke Yogyakarta, Tidak Ada Halalbihalal
1. Halalbihalal bermula dari kumpul keluarga dan berkunjung saat lebaran
Puji mengatakan, tradisi halalbihalal ini muncul ketika sanak saudara dalam keluarga besar berkumpul. Mereka saling berkunjung satu samal lain. “Awalnya sebenarnya kan unjung-unjung itu bukan sekadar saling sapa tetapi juga kalau orang Jawa mengatakan ngambah bature,” tuturnya.
Baca Juga: 5 Fakta Halalbihalal, Tradisi Lebaran yang Hanya Ada di Indonesia