TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Vaksinasi Dosis 2 Joko Santoso Tunggu Rekomendasi Pokja KIPI

Progres pengobatan terus dipantau

Konferensi pers terkait kasus pasien alami penurunan penglihatan pasca vaksin. Dok/istimewa

Malang, IDN Times - Dinas Kesehatan Kota Malang masih mengevaluasi apakah pasien atas nama Joko Santoso akan mendapatkan dosis kedua vaksinasi atau belum. Pasalnya yang bersangkutan masih dalam tahap pengobatan dan pemulihan pasca mengalami penurunan penglihatan. Evaluasi juga dilakukan untuk proses vaksinasi secara umum. 

Baca Juga: Ini Penyebab Penurunan Penglihatan Warga Usai Vaksinasi di Malang 

1. Tunggu rekomendasi dari Pokja KIPI

Jubir Satgas COVID-19 Kota Malang, Husnul Muarif saat ditemui di DPRD Kota Malang. IDN Times/Alfi Ramadana

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif menjelaskan bahwa terkait vaksin kedua untuk Joko Santoso, pihaknya masih menunggu rekomendasi dari Pokja KIPI, Komda KIPI maupun Komnas KIPI. Nantinya apakah yang bersangkutan diberikan vaksin yang sama atau yang berbeda dari yang ada.

"Kami tetap akan mengajukan permohonan rekomendasi tentu baik dari pokja kipi, komda kipi, maupun dari komnas kipi, itu sebagai rujukan bagi kami apakah tuan JS nanti dilakukan vaksinasi," katanya Selasa (7/12/2021). 

2. Terus catat momen perkembangan perawatan pasien

Konferensi pers terkait kasus penglihatan pasien menurun pasca vaksin. Dok/istimewa

Husnul juga menambahkan bahwa selain terus melakukan pendampingan, progres kondisi penglihatan dari pasien. Pihaknya juga terus mencatat progres dari pengobatan tersebut. Sata ini kondisi pasien secara fisik maupun gangguan penglihatan awalnya dideritanya, progresnya sudah jauh lebih baik.

"Mudah-mudahan nanti, kami berharap tuan JS mengalami progres perkembangan klinis yang lebih baik lagi," imbuhnya. 

3. Tidak cukup bukti bahwa penurunan penglihatan karena vaksin

Joko Santoso dan istrinya Titik Andayani menunjukkan surat bukti vaksin pertama. IDN Times/Alfi Ramadana

Sementara itu Ketua Pokja KIPI Malang, Dr Ariyani menambahkan bahwa sebenarnya laporan mengenai kasus penglihatan akibat vaksin sangat jarang terjadi. Bahkan di seluruh duni, tidak banyak mengenai hal tersebut. Saat ini belum ada literatur yang mengatakan ini disebabkan oleh vaksin.

"Kami, pokja, komda, komnas, telah mengirimkan secara lengkap kasus ini secara internasional agar lembaga internasional uang berwenang ikut mengkaji. Tetapi saat ini tidak cukup bukti mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena vaksin," jelasnya. 

Baca Juga: Penglihatan Pasien Menurun Pasca Vaksin, Sutiaji: Kami Tanggung Jawab

Berita Terkini Lainnya