Sempat Ricuh, Massa Penolak Omnibus Law di Malang Minta Bertemu Dewan

Jumlah pedemo kian banyak

Malang, IDN Times - Massa aksi penolakan pengesahan UU Cipta Kerja masih terus bertahan di sekitar area Bundaran Tugu, Kota Malang, Kamis (8/10/2020). Massa yang terdiri dari unsur mahasiswa, buruh bahkan pelajar tersebut menuhi area bundaran Tugu sambil terus menyuarakan aspirasinya. Setelah sempat diredam oleh pihak kepolisian, massa kembali mendekat ke area gedung DPRD Kota Malang. 

1. Polisi berupaya tenangkan massa

Sempat Ricuh, Massa Penolak Omnibus Law di Malang Minta Bertemu DewanMassa memanjat pagar depan gedung DPRD Kota Malang. IDN Times/ Alfi Ramadana

Massa masih terus berusaha diadang oleh petugas kepolisian dibantu TNI. Wakapolresta Malang Kota, AKBP Totok Mulyanto Diyono melalui pengeras suara berusaha untuk menenangkan massa yang masih berkumpul di area depan Gedung DPRD Kota Malang. Ia meminta kepada massa untuk tak melakukan tindakan anarki dan menyampaikan aspirasi dengan tenang dan damai.

"Tolong teman-teman jangan anarki. Silahkan sampaikan aspirasi dengan baik. Kami bukan musuh kalian," ucapnya Kamis (8/10/2020). 

2. Desak diskusi dengan DPRD

Sempat Ricuh, Massa Penolak Omnibus Law di Malang Minta Bertemu DewanMassa masih terus berkumpul memenuhi area Bundaran Tugu di Kota Malang. IDN Times/ Alfi Ramadana

Sementara itu, upaya dari pihak kepolisian untuk menenangkan massa direspons dengan tuntutan dialog. Massa meminta difasilitasi untuk dialog dengan DPRD Kota Malang. Permintaan tersebut kemudian direspons oleh kepolisian. Secara perlahan massa mulai terkendali meskipun masih terus menyuarakan aspirasinya di area bundaran Tugu Malang. 

"Kami akan sampaikan dan coba fasilitasi keinginan teman-teman. Tetapi mohon jangan anarki," tambah Totok. 

Baca Juga: Puncak Protes UU Ciptaker, 4.263 Personel Gabungan Diterjunkan

3. Massa yang berkumpul semakin banyak

Sempat Ricuh, Massa Penolak Omnibus Law di Malang Minta Bertemu DewanArea Bundaran Tugu depan kantor DPRD Kota Malang dipenuhi oleh massa aksi tolak pengesahan Omnibus Law. IDN Times/ Alfi Ramadana

Meskipun difasilitasi keinginan untuk diskusi, massa masih terus berupaya untuk mendekat ke area Gedung DPRD. Bahkan tak sedikit dari massa yang memanjat pagar kantor DPRD Kota Malang sembari menunggu jawaban atas keinginan untuk diskusi. Mereka terus berteriak sekaligus juga membawa berbagai macam spanduk tuntutan.
 

Baca Juga: Unjuk Rasa Tolak Omnibus Law di Malang Ricuh  

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya