Kebakaran Arjuno Belum Padam, BPBD Akhirnya Gunakan Water Bombing 

Helikopter water bombing sudah tiba di Lanud Abd. Saleh

Malang, IDN Times - Kebakaran di area hutan gunung Arjuno masih belum padam hingga hari ini. Menurut data BPBD kota Batu, kebakaran di lereng gung Arjuno sudah mencapai 300 hektare. Luasan area kebakaran tersebut hanya untuk wilayah kota Batu. Sementara untuk wilayah lereng Trawas, Mojokerto, maupun Prigen, Pasuruan sejauh ini belum diketahui.

Upaya pemadaman secara manual sudah dilakukan oleh tim BPBD kota Batu. Namun, lokasi yang sulit dijangkau serta medan yang berbahaya membuat pemadaman secara manual tak maksimal. 

1. Gunakan water bombing

Kebakaran Arjuno Belum Padam, BPBD Akhirnya Gunakan Water Bombing IDN Times/ Alfi Ramadana

Salah satu upaya yang dilakukan oleh BPBD Kota Batu untuk pemadaman api adalah dengan menggunakan water bombing. Apalagi saat ini status kebakaran gunung Arjuno sudah menjadi tanggap darurat. Untuk itu, pemadaman melalui jalur udara merupakan opsi yang bisa diambil. 

"Pertimbangan kami mendatang helikopter pemadam ini adalah karena medan yang ada di lereng sisi Batu ini sangat terjal. Bahkan dibeberapa lokasi tingkat kemiringanya lebih dari 60° bahkan 90°. Sehingga kecil kemungkinan untuk bisa dilakukan pemadaman secara manual," papar Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu, Achmad Choirur Rochim, Jumat (2/8). 

2. Eskalasi kebakaran lebih luas

Kebakaran Arjuno Belum Padam, BPBD Akhirnya Gunakan Water Bombing Dok.IDN Times/Istimewa

Ia mengakui bahwa sebenarnya setiap tahun selalu terjadi kebakaran di lereng gunung Arjuno. Namun eskalasinya tidak seluas tahun ini yang diperkirakan mencapai 300 hektare. Hal itu dikarenakan beberapa faktor seperti tiupan angin yang cukup kencang serta material yang mudah terbakar. 

"Kalau tahun-tahun sebelumnya biasanya sudah bisa kami kendalikan ketika terjadi kebakaran karena eskalasinya lebih kecil," tambahnya. 

3. Helikopter sudah tiba

Kebakaran Arjuno Belum Padam, BPBD Akhirnya Gunakan Water Bombing IDN Times/ Alfi Ramadana

Sementara itu, Helikopter yang akan digunakan untuk proses pemadaman sudah mendarat dan parkir di Lanud Abd. Saleh. Nantinya Helikopter jenis MI 171 sewaan BNPB dari perusahaan Rusia tersebut akan mulai melakukan pemadaman pada Sabtu (3/8/2019) dengan jadwal dua jam sekali terbang. Saat ini tim BPBD kota Batu bekerja sama dengan BPBD jatim tengah menyiapkan skenario pemadaman melalui jalur udara. 

"Kapasitas kantung airnya adalah 4000 liter. Untuk lokasi pengambilan airnya ada tiga opsi yakni bendungan Selorejo, bendungan Karangkates dan bendungan Sengguruh. Nanti akan disesuaikan dengan efektifitas pemadamanya," terang Yanuar Rachmadi, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jatim. 

4. Akan survei terlebih dahulu

Kebakaran Arjuno Belum Padam, BPBD Akhirnya Gunakan Water Bombing IDN Times/ Alfi Ramadana

Di sisi lain, sebelum melakukan proses pemadaman, terlebih dahulu akan dilakukan survei oleh tim pemadam. Termasuk juga menghitung serta memperkirakan jarak tempuh maupun efektifitas pemadaman. Sembari juga melihat titik api yang akan dilakukan pemadaman. 

"Jadi besok untuk base off dari Lanud Abd. Saleh dan akan melakukan survey pemadaman selama dua jam lalu kembali untuk refuel. Jika memang dibutuhkan maka akan terbang lagi," bebernya. 

Baca Juga: Kebakaran Arjuno Tak Kunjung Padam, BPBD Akan Gunakan Waterboombing 

5. Tak pikirkan biaya operasional

Kebakaran Arjuno Belum Padam, BPBD Akhirnya Gunakan Water Bombing IDN Times/ Alfi Ramadana

Sebelum digunakan untuk memadamkan api di lereng gunung Arjuno, Helikopter tersebut biasa digunakan BNPB untuk mengatasi kebakaran hutan di Kalimantan. Tentunya untuk mendatangkan helikopter tersebut diperlukan biaya yang besar. Namun demikian, Yanuar menyebut saat ini fokus BPBD bukan pada biaya melainkan mengupayakan secepat mungkin pemadaman api di Gunung Arjuno bisa dilakukan.

"Yang terbakar ini merupakan nyawanya orang Jawa Timur. Apalagi juga dekat dengan Arboretum Sumber Brantas yang harus dilindungi. Kalau sampai ini rusak tentu dikhawatirkan akan membahayakan saat musim hujan karena tidak ada pepohonan yang bisa menahan air," tandasnya. 

Baca Juga: Kebakaran Hutan Gunung Arjuno Semakin Meluas 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya