Mengenal Tradisi Mantu Kucing, Ritual Tolak Bala Warga Banyuwangi

Kucing bernama Slamet dan Rahayu dengan walinya Joko Tirto

Banyuwangi, IDN Times - Selain ada berbagai suku dan budaya, di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, juga memiki beragam tradisi yang serat makna warisan leluhur. Ada beberapa tradisi yang terbilang unik dan bahkan tidak masuk akal. Salah satu tradisi yang unik di Kabupaten berjuluk Bumi Blambangan ini adalah tradisi mantu kucing. Tradisi ini adalah sebuah ritual meminta hujan yang dilakukan oleh masyarakat adat setempat. 

1. Calon pengantin adalah sepasang kucing

Mengenal Tradisi Mantu Kucing, Ritual Tolak Bala Warga Banyuwangiilustrasi kucing (pixabay.com/Kirgiz03)

Tradisi mantu kucing ini biasa dilakukan oleh warga Dusun Curahjati, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo. Setiap tahunnya tradisi ini selalu dilakukan di saat musim kemarau tiba. Kemarau panjang tentunya akan membawa dampak bagi banyak masyarakat setempat. Tanaman mengering, sumber air mengecil, keprluan perawatan pertanian meningkat dan berbagai dampak lainnya. Terakhir kali, tradisi mantu kucing ini dilakukan pada pertengahan 2022 lalu.

Sesuai namanya, tradisi ini akan menikahkan dua ekor kucing sebagai simbol ritual. Sesuai tradisinya, masyarakat akan memilih sepasang kucing untuk dinikahkan. Prosesnya bukan seperti pernikahan manusia yang mengucapkan ijab qobul, melainkan kucing akan diarak menuju sumber mata air di desa setempat.

Pengarakan pun tidak boleh dilakukan bersama, kedua kucing harus dipertemukan dari dua arah yang berbeda. Keduanya akan dipertemukan di sebuah mata air yang biasa disebut Umbul Sari dan selanjutnya dimandikan bersama. 

2. Pasangan kucing diberi nama Slamet dan Rahayu

Mengenal Tradisi Mantu Kucing, Ritual Tolak Bala Warga Banyuwangiilustrasi kucing (unsplash.com/Ayelt van Veen)

Selama proses mengarak atau mempertemukan dua pasangan kucing ini, warga akan mengiringinya dengan berbagai macam sesaji. Selain itu juga ada tumpeng komplit dan iring-iringan musik tradisional yang disertai kesenian lokal seperti jaranan. 

Ali Burhanudin tokoh setempat, mengatakan bahwa tradisi ini akan mengawinkan dua ekor kucing yang sudah memiliki identitas. Masyarakat memberikan nama dua pasangan kucing dengan nama Slamet dan Rahayu. Tuan rumah atau wali dua ekor kucing tersebut diberi nama Joko Tirto.

"Jadi Slamet dan Rahayu ini digendong oleh dua wali Joko Tirto, mewakili sumber mata air dari dua arah. Yaitu Utara dan Selatan," ungkap Ali, Kamis (9/3/2023).

Pengambilan nama ini bukan tanpa sebab. Dalam bahasa Jawa Slamet berarti selamat sementara Rahayu berarti sejahtera. Diharapkan, tradisi ini dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat dan menjauhkan segala musibah sepanjang tahun. 

Baca Juga: Musim Hujan Saatnya Berburu Jamur Trucuk di Lembah Raung Banyuwangi

3. Warisan leluhur sejak kolonial penjajahan Belanda

Mengenal Tradisi Mantu Kucing, Ritual Tolak Bala Warga BanyuwangiRitual Tradisi atau Selamatan (instagram.com/kangedai)

Ali mengatakan, tradisi ini biasanya dilakukan setiap tahunnya saat tiba musim paceklik karena kemarau. Hari pelaksanaannya pun tidak sembarangan. Harus sesuai matematika penanggalan dalam weton Jawa. Tradisi mantu kucing ini rupanya sudah dilakukan sejak kolonial penjajahan Belanda pada tahun 1930 silam.

Di tahun tersebut, telah itu terjadi kemarau panjang yang membuat banyak warga kesusahan dan bahkan mengakibatkan kematian karena kesulitan pangan. Kemudian, kepala desa setempat mendapat wangsit dari danyang mbah Umbul Sari, untuk mengadakan mantu kucing, dan jaranan.

"Ceritanya, mantu kucing dan jaranan itu digabung dalam ritual dan harus segera dilakukan agar kemarau panjang segera berganti hujan," ungkap Ali.

Di akhir ritual mantu kucing, warga akan melepaskan keduanya setelah dimandikan di sumbe mata air. Selanjutnya, ritual akan ditutup dengan selamatan atau tasyakuran. Biasanya, puncak dari tradisi ini akan ditutup dengan pagelaran wayang kulit yang berhubungan dengan ritual bersih desa. 

Baca Juga: 7 Rekomendasi Tempat Kuliner Legendaris di Banyuwangi

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya