Banyuwangi Dilanda Banjir, Rumah dan Fasilitas Umum Terendam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyuwangi, IDN Times - Hujan deras lebih dari 5 jam melanda Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Akibatnya, tiga desa terdampak banjir. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), tiga desa tersebut, yakni Kalibaru Wetan, Kalibaru Kulon dan Kalibaru Manis.
1. Hujan enggan reda, datang dan pergi berulangkali
Menurut Kalaksa BPBD Banyuwangi, Mujito, banjir yang terjadi sejak dini hari telah merendam sejumlah pemukiman setempat. Belasan rumah warga dilaporkan terdampak secara langsung dengan ketinggian banjir bervariasi. Mulai dari ketinggian mata kaki hingga 50 sentimeter.
Di beberapa wilayah, banjir juga membawa material ranting dan lumpur. Dari beberapa video yang beredar, banjir juga menggenangi jalanan.
"Hujan deras terjadi sejak tengah malam tadi, hingga pagi masih juga terjadi," kata Mujito, Kamis (11/5/2023).
Baca Juga: Cerita Anak Logam Banyuwangi, Nyemplung ke Laut Demi Saweran
2. Lalulintas terganggu, terapkan sistem buka tutup
Menurut laporan, banjir disertai lumpur juga mengganggu lalulintas di jalan utama jurusan Banyuwangi-Surabaya. Kemacetan panjang pun tak terelakkan. Dirasa berbahaya, untuk beberapa saat lalulintas diberlakukan sistem buka tutup.
"Lalu lintas diberlakukan buka tutup. Diimbau seluruh pengendara baik roda enam, roda empat, hingga roda 2 lebih berhati-hati karena cuaca dan situasi saat ini," katanya.
3. Jadwal KAI molor, rel kereta terendah air
Selain itu, banjir juga menggenangi jalur kereta api di stasiun Kalibaru. Dilaporkan, pada pukul 08.30 WIB genangan setinggi seperempat meter menenggelamkan rel kereta. Genangan setidaknya terjadi di sepanjang 300 meter rel kereta. Akibatnya jadwal kereta pun terpaksa ditunda.
“Kami menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan keberangkatan KA Sritanjung dari Stasiun Kalibaru. Kami juga telah membagikan Service Recovery kepada para penumpang KA Sritanjung sebagai kompensasi atas keterlambatan yang terjadi," kata Plh Manager Hukum dan Humas Daop 9 Jember, Anwar Yuli Prastyo.
Baca Juga: Depresi Dihantui Dosa, Warga Banyuwangi Coba Bunuh Diri