Depresi Dihantui Dosa, Warga Banyuwangi Coba Bunuh Diri

Bunuh diri adalah tindakan paling tidak mulia!

Banyuwangi, IDN Times - Warga Kecamatan Siliragung, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, berinisial AS alias SN nekat mencoba bunuh diri. Pria berusia 55 tahun tersebut menusuk perutnya sendiri dengan sebilah pisau. Hingga berita ini ditulis, pria tersebut masih selamat dengan kondisi kritis. SN dilarikan ke RSUD dengan keadaan perut robek.

Pria malang tersebut nekat mencoba bunuh diri akibat depresi dan ketakutan. Ia merasa bersalah karena memiliki dosa besar akibat tindakan yang sempat dilakukan sebelumnya.

Dari sebuah percakapan, saksi mata di RSUD Genteng, pasien mengaku sempat mengucap kata-kata "menyerah". Namun belum diketahui secara pasti apa maksud dari ungkapan SN tersebut. SN sendiri diantar ke RSUD oleh beberapa warga dan dikawal pihak kepolisian.

"Pasien masuk ke IGD siang tadi sekitar jam 12.30 WIB. Kondisi pasien kritis dan lemas dengan luka terbuka usus sudah keluar dan mengeluarkan bau," kata Direktur RSUD Genteng, dr Siti Asiah Anggraeni, Sabtu (6/5/2023).

SN sendiri ditemukan sedang duduk bersandar di bawah rumpun tanaman tebu. Ia sempat diberikan minum oleh warga yang menemukannya.Saat ditemukan, perut korbansudah sudah dalam kondisi mengenaskan dengan isi perut keluar. Sebelumnya ia diketahui menghilang dari rumah tanpa memberikan kabar.

"Yang jelas luka itu akibat benda tajam, karena lukanya searah. Cuman untuk jenisnya celurit atau apa semacamnya kita tidak tahu," ungkap dr Asiah. 

Meski dibawa ke RSUD Genteng, SN tidak mendapat tindakan operasi di sana. Kepolisian memberikan rekomendasi agar ia dioperasi di RSUD Blambangan. "Pasien hanya mendapatkan pertolongan pertama. Kita hanya bersihkan luka lalu ditutup dengan perban saja. Karena alasan keamanan pihak kepolisian meminta untuk penanganan lebih lanjut di RSUD Blambangan," katanya.

 

Mari bersama cegah perilaku bunuh diri 


Bunuh diri merupakan masalah kesehatan jiwa serius yang sering diabaikan masyarakat. Jika kamu membutuhkan pertolongan atau mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri, di nomor telepon gawat darurat (emergency) hotline (021) 500–454 atau 119, bebas pulsa.


Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, saat ini sudah terdapat lebih dari 3.000 Puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Kamu bisa menghubungi atau langsung mendatangi Puskesmas terdekat untuk mengetahui apakah mereka melayani kesehatan jiwa. Bagi pemegang BPJS, konsultasi kejiwaan di Puskesmas tidak dikenakan biaya alias gratis. Jika belum memiliki BPJS, kamu tetap bisa berkonsultasi dengan biaya administrasi sebesar Rp5.000.


Selain itu, Kemenkes RI juga menyiapkan 5 RS jiwa rujukan yang dilengkapi dengan layanan konseling kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri. RS jiwa tersebut ialah:


RSJ Amino Gondohutomo Semarang, nomor telepon (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, nomor telepon (0251) 8324024, 8324025, 8320467
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, nomor telepon (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang, nomor telepon (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang, nomor telepon (0341) 423444


NGO Indonesia pencegahan bunuh diri:
Jangan Bunuh diritelp: (021) 9696 9293email: janganbunuhdiri@yahoo.com
Organisasi INTO THE LIGHTmessage via page FB: Into The Light Indonesia (@IntoTheLightID)direct message via Twitter: @IntoTheLightID
Kementrian Kesehatan Indonesiatelp: (021) 500454

Baca Juga: Dua Pekerja Perkebunan di Banyuwangi Dibacok, Satu Tewas

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya