Catat, 29 Oktober 2022 Gandrung Sewu Banyuwangi Kembali Digelar

1.000 penari Gandrung menari dengan anggun di pesisir pantai

Banyuwangi, IDN Times - Panggung umum yang mempertontonkan tari kolosal Bumi Blambangan Banyuwangi, festival Gandrung Sewu bakal digelar kembali pada Sabtu 29 Oktober 2022 mendatang.

Sesuai namanya, Gandrung Sewu berarti akan ada sebanyak 1000 penari yang bakal turun atraksi. Untuk menyukseskan Gandrung Sewu ini, para penari telah berlatih sejak dua bulan lalu. Tak heran jika festival Gandrung Sewu ini masuk ke dalam kalender nasional dari Kementerian Pariwisata RI. 

“Sebagaimana instruksi Bapak Presiden, semuanya diminta untuk berwisata di dalam negeri, demi menjaga perekonomian bangsa. Kita perlu menyambut instruksi tersebut dengan baik. Salah satunya dengan menggelar event wisata yang terbaik,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Minggu (23/10/2022).

Baca Juga: 6 Sanggar Tari di Banyuwangi, Tempat Belajar Menari Gandrung

1. Ada 1000 penari Gandrung beraksi dengan koreografi

Catat, 29 Oktober 2022 Gandrung Sewu Banyuwangi Kembali DigelarFestival Gandrung Sewu Banyuwangi. (dokumentasi Pemkab Banyuwangi)

Ipuk menyebut, Gandrung Sewu sebenarnya adalah festival tahunan di Kabupaten Banyuwangi yang digelar setiap akhir tahun. Gandrung Sewu pertama kali digelar pada tahun 2012 silam. Namun karena wabah global pandemi Covid-19, pelaksanannya terpaksa ditiadakan pada 2020 lalu.

Sementara di tahun 2021, Gandrung Sewu masih digelar namun dengan konsep berbeda. Tarian citra Banyuwangi itu dilakukan dari berbagai tempat di Indonesia secara virtual.  “Maka pada tahun ini, kita gelar secara langsung di Pantai Boom pada 29 Oktober ini,” kata Ipuk.

2. Bertema Sumunare Tlatah Blambangan dan filosofinya

Catat, 29 Oktober 2022 Gandrung Sewu Banyuwangi Kembali DigelarFestival Gandrung Sewu Banyuwangi. (dokumentasi Pemkab Banyuwangi)

Setiap tahunnya, Gandrung Sewu pasti memiliki tema yang berbeda-beda. Setiap tema akan menyajikan tarian dan koreografi yang berbeda pula. Tahun ini, tema yang diusung adalah Sumunare Tlatah Blambangan. Tema ini kental akan makna Kilau Bumi Blambangan. 

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, M Yanuar Bramuda mengatakan bahwa tema ini diambil sebagai wujud spirit Banyuwangi bangkit dari wabah pandemi Covid-19.

“Ini sesuai dengan tagline yang dicetuskan oleh Bupati Banyuwangi, yakni Banyuwangi Rebound,” kata Bramuda.

Bramuda mengatakan, insipirasi Banyuwangi Rebound ini berangkat dari kisah Banyuwangi saat era Kerajaan Blambangan. Kala itu, kerajaan sedang dilanda wabah. Bahkan, sang putri raja bernama Dewi Sekardadu, terjangkit.

Tak seorangpun mampu menyembuhkan Dewi Sekardadu. Hingga suatu hari datang seorang ulama bernama Syekh Maulana Ishak ke Blambangan. Saat itulah wabah menghilangkan dari Bumi Blambangan. 

“Kedatangan Syekh Maulana Ishak yang berhasil menyembuhkan wabah di Blambangan inilah yang menjadi fragmen utama dalam Gandrung Sewu kali ini,” ungkap Bramuda.

3. Puncak ajang paling bergengsi di kalangan pelajar

Catat, 29 Oktober 2022 Gandrung Sewu Banyuwangi Kembali DigelarFestival Gandrung Sewu Banyuwangi. (dokumentasi Pemkab Banyuwangi)

Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata setempat, pada gelaran Gandrung Sewu tahun 2022 ini, ada sekitar 3.000 pelajar yang ikut seleksi. Mulai dari pelajar tingkat SD, SMP dan SMA. Namun, hanya sekitar 1.248 pelajar saja yang lolos seleksi untuk mendapatkan kesempatan tampil di festival Gandrung Sewu. 

“Tidak hanya dari sekolah umum. Ada juga dari madrasah dan sekolah berbasis pesantren yang turut seleksi,” kata Bramuda. 

Bagi pelajar, festival Gandrung Sewu adalah sebuah titik paling bergengsi untuk diikuti. Karena di hari mereka tampil, bakal disaksikan oleh ribuan penonton. Baik penonton domestik hingga mancanegara.

Moza Kurnia Natasya salah satunya. Siswi SMPN 1 Tegalsari ini mengaku bangga bisa terpilih sebagai penari Gandrung Sewu tahun ini.  “Senang sekali bisa berhasil lolos seleksi ikut Gandrung Sewu tahun ini,” ungkap Moza.

Hal senada juga diungkapkan Andini Masayu. Menurut siswi SMPN 1 Purwoharjo ini, tahun ini adalah kali ketiga dirinya lolos dalam seleksi penari Gandrung Sewu.

Meskipun dia merasa kecewa karena Gandrung Sewu tak bisa digelar langsung pada 2021 lalu, namun dia mengaku lega bisa mengikutinya pada tahun 2022 ini.  “Pengen ikut terus. Seru rasanya dan menjadi kebanggaan tersendiri,” ujar Masayu.

Baca Juga: Ribuan Penonton Padati Festival Gandrung Sewu di Banyuwangi

Agung Sedana Photo Community Writer Agung Sedana

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya