6 Sanggar Tari di Banyuwangi, Tempat Belajar Menari Gandrung

Tempatnya melestarikan seni tari di Banyuwangi

Salah satu julukan yang cukup dikenal untuk Kabupaten Banyuwangi yakni Kota Gandrung. Seni tari gandrung di ujung timur Pulau Jawa ini memang sudah ada sejak zaman VOC, Kolonial Belanda dan masih bertahan hingga saat ini. Para penari gandrung dulunya merupakan Laki-laki, dan kini sudah diperankan oleh perempuan.

Generasi penari gandrung di Banyuwangi masih terus berkembang, terbukti dengan bertahannya sanggar-sanggar tari. Tidak hanya sanggar tari, di Banyuwangi juga terdapat sekolah kejuruan yang menyediakan jurusan fokus mempelajari seni tari.

Setiap tahun di Banyuwangi terdapat festival yang menyajikan 1000 penari gandrung di tepi Pantai Boom. Tidak hanya festival, setiap acara resmi pemerintah hingga hajata-hajatan kecil di masyarakat selalu menghadirkan tarian gandrung.

Tari gandrung, bagi masyarakat Banyuwangi tidak hanya seni pertunjukkan yang seringkali digelar semalam suntuk. Tarian gandrung juga sering tampil sekadar untuk penyambutan tamu.

Berikut ini 6 sanggar tari di Banyuwangi yang masih lestari hingga saat ini.

 1. Sanggar Sayu Gringsing  

6 Sanggar Tari di Banyuwangi, Tempat Belajar Menari GandrungWisatawan menari bersama Gandrung/Dok Banyuwangikab

Sanggar Sayu Gringsing merupakan salah satu tempat belajar menari yang cukup terkenal di Banyuwangi. Sanggar tidak hanya melatih para pelajar dan masyarakat umum, namun juga pernah dipercaya melatih para mahasiswa asing lewat program pertukaran pelajar.

Sanggar Sayu Gringsing berada di Jalan Sayu Gringsing No. 24 RT 01/RW 02, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Banyuwangi. Selain itu, Sanggar Sayu Gringsing yang kedua ada di Wisma Atlit, Jalan Simpang Gajah Mada, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi

Sanggar Sayu Gringsing dikenal dengan tarian Gandrung Marsan. Marsan merupakan penari gandrung Laki-laki yang terpopuler di Kabupaten Banyuwangi. Marsan merupakan seorang Laki-laki yang tetap populer menari hingga usia 40 tahun. Padahal, sejak tahun 1890 hingga 1914, para penari gandrung Laki-laki hanya diperankan Anak-anak usia 7-14 tahun. Sanggar Sayu Gringsing ini kembali mempopulerkan gerakan tarian gandrung Marsan.

Baca Juga: 6 Tempat Makan Sate Kambing, Jamur, dan Ayam di Banyuwangi

2. Sanggar Tari Langlang Buana   

6 Sanggar Tari di Banyuwangi, Tempat Belajar Menari GandrungPenari Gandrung/Dok Banyuwangikab

Sanggar Tari Langlang Buana, berada di Jl. Trunojoyo Gang Kepundan Sari No.48, Kebalenan, Kec. Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi. Sanggar ini dikenal banyak menciptakan tarian kreasi. Tidak hanya tarian gandrung, di sana juga mempelajari beragam jenis tarian baru yang dinamakan Tari Pret Kampretan, Sabuk Mangir, Kembang, Goyang, dan masih banyak lagi.

Sanggar tari yang berdiri sejak tahun 1991 ini, telah melahirkan banyak seniman, guru dan pembina tari. Tidak hanya untuk Anak-anak dan remaja, sanggar ini juga melatih para penari ke tingkat lanjut untuk menjadi pembina profesional.

 3. Sanggar Tari Sopo Ngiro, Mbok Temu 

6 Sanggar Tari di Banyuwangi, Tempat Belajar Menari GandrungTarian Gandrung/Dok Banyuwangikab

Selanjutnya yakni Sanggar Tari Sopo Ngiro yang didirikan oleh maestro penari gandrung Banyuwangi, Mbok Temu. Seperti diketahui, Mbok Temu merupakan penari gandrung senior yang sudah menari sejak usia 15 tahun. Mbok Temu yang lahir di tahun 1953 ini telah melahirkan penari-penari hebat hingga mendirikan sanggar tari sendiri.

Sanggar Tari Sopo Ngiro milik Mbok Temu berada di rumah pribadinya, Desa Kemiren, Kecamatan Glagah. Lewat sanggar tari ini, Mbok Temu menyalurkan pengalaman menari hingga membawa murid-muridnya tampil di event sejumlah daerah. Belajar menari gandrung di Sanggar Tari Sopo Ngiro, tidak hanya belajar menari. Sebab Mbok Temu memiliki standar, bahwa penari gandrung juga wajib bisa bernyanyi dengan cengkok khas Banyuwangi.

 4. Sanggar Tari Taman Gandrung Terakota 

6 Sanggar Tari di Banyuwangi, Tempat Belajar Menari GandrungPatung Penari Gandrung di Terakota/Dok Banyuwangikab


Selanjutnya yakn Sanggar Tari di Taman Terakota, Kecamatan Licin. Sanggar yang berada di kaki Gunung Ijen ini sekaligus menjadi tempat pertunjukkan seni, termasuk tari gandrung. Para siswa yang belajar menari di sana akan bisa tampil di amfiteater terbuka dengan kapasitas 750 pengunjung.

Taman Gandrung Terakota juga memiliki taman unik dengan 1000 patung penari gandrung yang terbuat dari tembikar. Patung gandrung tersebar di areal persawahan seluas 3 hektar.

5. Sanggar Tari Gandrung Arum  

6 Sanggar Tari di Banyuwangi, Tempat Belajar Menari GandrungPenari Gandrung/Dok Banyuwangikab

Sanggar tari gandrung di Banyuwangi tidak hanya ada di kawasan kota, namun juga tersebar di sejumlah kecamatan, termasuk Banyuwangi sisi selatan. Sanggar Tari Gandrung Arum ini berada di Dusunn Terbelang, Desa Cluring, Kecamatan Cluring. Seperti sanggar tari lain, para siswa akan belajar menari secara individu hingga bisa menari secara berkelompok.

Sanggar tari ini menerima beragam usia calon penari, mulai dari Anak anak yang masih duduk di bangku TK, SD hingga SMA.

6.Sanggar Tari Mahakarya  

6 Sanggar Tari di Banyuwangi, Tempat Belajar Menari GandrungPenari Gandrung/Dok Banyuwangikab

Selanjutnya ada Sanggar Tari Mahakarya yang dikelola oleh pemuda Karang Taruna Maha Karya. Para pemuda berupaya melestarikan kesenian gandrung dengan mendirikan sanggar tari secara gotong-royong. Sanggar tari yang baru berdiri ini berada di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. Kawasan penghasil ikan ini tentu akan membuat peserta semakin beragam, menghadirkan calon penari dari keluarga nelayan.

Baca Juga: 6 Wisata Bukit di Banyuwangi, Tempat Memanjakan Mata di Ketinggian  

Mohamad Ulil Albab Photo Community Writer Mohamad Ulil Albab

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya