Aktivis Banyuwangi Desak Polisi Segera Tangkap Pemerkosa Siswi SD

Kata dia, wajar lama polisi masih sibuk balap sepeda

Banyuwangi, IDN Times - Seorang siswi SD berusia 12 tahun di Banyuwangi, Jawa Timur, diperkosa berkali-kali oleh tetangganya sendiri. Meski sudah dilaporkan sejak 16 Agustus lalu, terduga pemerkosa masih belum ditangkap. Fenomena ini pun selanjutnya menyita perhatian sejumlah pihak di Banyuwangi.

1. Kejahatan anak merupakan hal terkutuk

Aktivis Banyuwangi Desak Polisi Segera Tangkap Pemerkosa Siswi SDDr Hary Priyanto, Ketua PA GMNI Banyuwangi sekaligus dosen FISIP UNTAG Banyuwangi. (Istimewa)

Menurut keterangan dari ayah korban R (67), anaknya mengaku diperkosa oleh seseorang yang masih duduk di bangku SMA. Tak hanya itu, pemerkosaan juga dilakukan terduga pelaku bersama temannya yang memakai topeng. Ironisnya, perkosaan tersebut dilakukan tidak hanya sekali. Namun berkali-kali yang disertai ancaman.

Ketua Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (PA GMNI) Banyuwangi, Dr Hary Priyanto, mendesak pihak kepolisian agar mengusut kasus tersebut dengan segera. Ia bahkan mengutuk para pelaku kejahatan anak tersebut.

"Anak adalah masa depan bangsa yang keberadaannya harus dilindungi negara itu sendiri. Adanya fenomena ini merupakan hal menjijikkan yang harus segera diungkap bagaimanapun itu," tegas Hary PR, sapaan akrabnya, Minggu (8/10/2023).

Baca Juga: Kata Polisi Minim Bukti, Pemerkosa Siswi di Banyuwangi Belum Ditangkap

2. Kurang bukti bukan alasan kasus berhenti

Aktivis Banyuwangi Desak Polisi Segera Tangkap Pemerkosa Siswi SDIlustrasi pemeriksaan/penyelidikan. (IDN Times/ Agung Sedana)

Sebagaimana diketahui, korban diketahui hanya memiliki ayah kandung saja yang sedang sakit-sakitan, sementara ibunya sudah meninggal. Ayah korban bercerita, kekerasan seksual yang menimpa putrinya tersebut terjadi secara berulangkali dalam periode waktu di bulan Juli - Agustus 2023. Ia mengaku, selama ini korban tinggal di rumah saudaranya dan menjadi anak angkat di rumah tersebut. 

"Terkadang bagi seseorang untuk melapor ke polisi membutuhkan banyak keberanian. Artinya dia sudah tidak mampu berbuat banyak untuk menuntut keadilan. Pastinya ia sadar dan berharap hanya polisi yang bisa mengabulkan harapannya itu," kata Hary yang juga sebagai dosen di UNTAG Banyuwangi ini.

Ayah korban mengaku, anaknya secara gamblang sudah memberikan identitas diri terduga pelaku pemerkosaan tersebut. Namun ia mempertanyakan meski sudah berangsur lama waktu berlalu, mengapa kasus ini belum juga terungkap.

"Saya berharap pihak kepolisian tidak menyederhanakan kasus ini. Apapun alasannya, misalnya kekurangan bukti. Saya yakin soal bukti atau apa pihak kepolisian yang paling mengerti," jelasnya.

3. Mungkin aparat masih sibuk hal lain

Aktivis Banyuwangi Desak Polisi Segera Tangkap Pemerkosa Siswi SDIlustrasi investigasi/penyidikan. (IDN Times/ Agung Sedana)

Menurut kacamata Hary PR, lamanya kasus ini bisa terungkap kemungkinan karena polisi masih sibuk mengurusi hal lain. Hari menilai, event balap sepeda Bhayangkari yang saat ini digelar megah di Banyuwangi tentunya menyita pikiran, tanaga dan waktu. Menurutnya, mulai dari persiapan hingga waktu pelaksanaan pastinya membutuhkan fokus tunggal. 

Dia berharap, segera setelah event yang dihadiri langsung oleh keluarga besar Kapolri ini, para penyidik Polresta Banyuwangi segera menuntaskan kasus kejahatan anak tersebut.

"Mungkin kemarin dan sekarang masih sibuk fokus dengan acara yang katanya dihadiri bapak Kapolri beserta rombongan Polda Jatim di Banyuwangi. Mungkin saja setelah itu kasus ini bisa lekas diselesaikan. Mari berharap demikian," cetus Hary PR.

Baca Juga: Siswi SD di Banyuwangi Diperkosa, Pelaku Ajak Teman Bertopeng

Agung Sedana Photo Community Writer Agung Sedana

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya