RSUD Dr Soetomo Sudah Tangani 99 Kali Kembar Siam, Ini Fakta-faktanya

Jumlah yang berhasil selamat hanya 39 kasus

Surabaya, IDN Times - Bayi kembar Aqila-Azila rupanya kembar siam ke 99 yang ditangani oleh RSUD Dr Soetomo sejak 1975. IDN Times telah merangkum fakta-fakta kasus bayi kembar siam yang ditindak oleh Pusat Pelayanan Kembar Siam Terpadu (PPKST) RSUD Dr Soetomo.

 

1. 60 dari 99 kasus kembar siam tidak selamat

RSUD Dr Soetomo Sudah Tangani 99 Kali Kembar Siam, Ini Fakta-faktanyaIDN Times/Fitria Madia

 

Berdasarkan data PPKST yang diterima IDN Times, sejak 1975 hingga Agustus 2019 telah ada 99 kasus bayi kembar siam dari penjuru Indonesia yang dirujuk ke RSUD Dr Soetomo. Dari data tersebut, 39 kasus bayi kembar siam berhasil survive atau terselamatkan keduanya. Sementara 60 sisanya non survive atau tak terselamatkan baik karena diterminasi atau meninggal beberapa pekan setelah lahir.

"Kembar siam itu kita membuat 2 bagian. Yang survival dan non survival. Non survival artinya dengan kelainan kompleks dia meninggal dunia sebelum dioperasi. Karena kelainan anatominya sampai bawa ke organ-organ lain," ujar Ketua PPKST Agus Harianto kepada IDN Times, Sabtu (3/8).

2. Tak semua kembar siam dapat dipisahkan

RSUD Dr Soetomo Sudah Tangani 99 Kali Kembar Siam, Ini Fakta-faktanyadr. Agus Harianto (tengah). IDN Times/Fitria Madia

 

Pasangan kembar siam yang dapat diselamatkan pun tak semuanya dapat dipisahkan. Agus menjelaskan, beberapa organ vital tubuh yang menyatu sulit dipisahkan. Apabila dipaksa, nyawa kedua bayi menjadi taruhannya.

"Survival itu separable dan non separable. Yang non separable itu yang otaknya satu, jantungnya menyatu, dan sistem bilier empedunya menyatu," terangnya.

Sementara untuk organ-organ lain, Agus masih memberikan kemungkinan bayi kembar siam tersebut dapat dipisahkan. Seperti contoh kasus Aqila-Azila yang berbagi satu hati, ia optimis mereka dapat diseparasi.

"Kalau penis kita masih bisa pisahkan," imbuhnya.

3. Thoracoabdominopagus adalah jenis terbanyak yang ditangani

RSUD Dr Soetomo Sudah Tangani 99 Kali Kembar Siam, Ini Fakta-faktanyaIDN Times/Fitria Madia

 

PPKST RSUD Dr Soetomo telah menangani berbagai macam jenis kembar siam seperti Thoracoabdominopagus atau dempet dada perut, Parapagus atau dempet bagian panggul, Xipho-omphalagus, Heteropagus, Abdominopagus, Pygopagus, dan Ischiopagus.

Jumlah kasus terbanyak yang ditangani oleh RSUD Dr Seotomo adalah Thoracoabdominopagus dengan total 65 dari 99 kasus. Namun sayangnya, kembar siam jenis ini juga yang paling tinggi resiko non survivenya.

"Jadi tipe dempet dada dan perut itu biasanya tidak bertahan lama. Mereka banyak meninggal dunia sebelum lahir. Karena biasanya organ vitalnya seperti jantung dan biliernya yang menyatu," jelasnya.

4. Kembar siam kebanyakan menyatu pada organ superior

RSUD Dr Soetomo Sudah Tangani 99 Kali Kembar Siam, Ini Fakta-faktanyaIDN Times/Fitria Madia

 

Agus menjelaskan bahwa kembar siam yang menyatu bagian tubuhnya daerah superior atau daerah atas angka kejadian tinggi. Tetapi angka survivenya rendah. Sedangkan pada jenis kembar siam yang menyatu bagian tubuhnya bagian inferior atau daerah bawah angka kejadiannya rendah dengan tingkat survivenya tinggi.

"Tetapi meski survive akan disertai gangguan fungsi beberapa organ bagian inferior antara lain traktus urogenatalia, anorectal, dan extremitas," lanjutnya.

Baca Juga: Bayi Kembar Siam Asal Kendari akan Dipisahkan di RSUD Dr Soetomo

5. Bayi kembar siam perlu distabilkan sebelum dioperasi

RSUD Dr Soetomo Sudah Tangani 99 Kali Kembar Siam, Ini Fakta-faktanyaIDN Times/Fitria Madia

 

Kasus kembar siam pun sebenarnga tak semua harus dirujuk ke RSUD Dr Soetomo. Agus menjelaskan bahwa bayi dengan kesempatan survive saja yang sebaiknya dibawa ke RSUD Dr Seotomo. Sementara yang non survive sebaiknya dirawat di rumah sakit daerah masing-masing.

Selain itu, sebelum diseparasi bayi kembar siam perlu melalui beberapa tahap. Bayi perlu didiagnosa terlebih dahulu dan distabilkan hingga mencapai usia dan berat badan tertentu berdasarkan kelainan yang dialami. Buru-buru meseparasi bayi kembar siam bukan pilihan yang tepat.

"Aqila-Azila ini elective. Disiapkan betul diagnosticnya, dipertahankan, divaksinasi. Ini hasilnya elective hasilnya hampir 90 persen survive. Kalau emergency haduh bukan main," tutup Agus.

 

Baca Juga: Kembar Siam Terdeteksi Sejak di Kandungan, Dokter Bisa Lakukan Aborsi

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya