Kasus Pedofilia Guru Ngaji, Menteri PPPA Datangi Polresta Sidoarjo
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mendatangi Polresta Sidoarjo, Senin (14/6/2021). Ia turun langsung untuk mengawal kasus pedofilia dan pencabulan terhadap puluhan santri oleh seorang guru ngaji.
Baca Juga: Kasus Pedofilia yang Berujung Maut, Menteri PPPA Dukung Autopsi
1. Menteri PPPA datangi Sidoarjo
Bintang mengatakan bahwa kedatangannya ke Mapolresta Sidoarjo adalah untuk berdiskusi dengan para pemangku kebijakan terkait kasus pencabulan oleh guru ngaji yang baru-baru ini terbongkar. Ia berharap agar kepolisian menyegerakan proses hukum tersangka hingga bisa segera diproses dipengadilan.
"Diskusi yang kami lakukan menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya soal respon cepatnya memberikan penegakan hukum bagi para pelaku. Mudah-mudahan harapan kami semua hal ini dikawal," ujar Bintang sesaat sebelum meninggalkan Mapolresta Sidoarjo, Senin (14/6/2021).
2. Para korban tengah didampingi
Bintang menuturkan bahwa saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mengenai pendampingan para korban. Kini, Kementerian PPPA melalui Sahabat Perempuan dan Anak juga turun langsung melakukan penilaian trauma para korban yang masih tergolong anak-anak.
"Korban sekarang dari assessment sudah dilakukan dari Sahabat Perempuan dan Anak dan Dinas provinsi dan kabupaten," tuturnya.
3. Pesan agar korban selalu diperhatikan
Bintang pun berpesan, meski kasus sudah selesai diproses, anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual dan pedofilia ini harus selalu diperhatikan. Tumbuh kembang mereka bisa saja terganggu akibat trauma yang diperoleh dari perbuatan keji sang pelaku.
"Apa yang menjadi hak anak anak, karena mereka generasi penerus bangsa yang harus dilindungi dan didampingi memberikan ruang sebaik-baiknya. Ini tidak bisa dikerjakan sendiri maka dari itu Bupati ayo kerja sama sama sinergi agar maksimal melindungi anak-anak," pesannya.
4. Aksi bejat guru ngaji terjadi sejak tahun 2016 dengan korban sepuluh orang
Diberitakan sebelumnya, Polresta Sidoarjo mengungkap kasus pencabulan anak-anak dengan korban hingga sepuluh orang. Pelaku pencabulan ini tak lain adalah guru ngaji para korban yang juga membuat rumahnya sebagai asrama para santri. Parahnya, pelaku yang berinisial AH ini sudah menjalankan aksi bejatnya sejak tahun 2016.
Baca Juga: Cabuli Anak Didik Silatnya, SDY Mengaku Pedofilia