TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menkes Instruksikan Fakultas Kedokteran Invesitigasi Perundungan PPDS

Upaya lakukan penyisiran fenomema buruk

Sejumlah mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang menggelar aksi menyalakan lilin sebagai bentuk solidaritas atas kasus kematian dokter PPDS dan pemberhentian Dekan FK Undip, Yan Wisnu, di Semarang, Senin (2/9/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)

Surabaya, IDN Times - Fenomena perundungan di lingkungan Fakultas Kedokteran (FK) perguruan tinggi mendapatkan atensi khusus dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). 

Hal itu setelah Kemenkes mendapatkan fakta hasil investigasi kalau ada dugaan perundungan terhadap mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro hingga ditemukan meninggal dunia bunuh diri.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pun meminta semua dekan atau pimpinan fakultas kedokteran menginvestigasi dan menghapus perundungan alias bullying di PPDS. Langkah investigasi itu telah dilakukan FK Universitas Padjadjaran (Unpad).

"Saya minta masing-masing dekan perguruan tinggi, ini kan kesepakatan memperbaiki. Unpad sudah kan (investigasi). Saya rasa itu cara yang bagus untuk diikuti yang dilakukan dekan Unpad," ujarnya saat di Surabaya, Kamis (5/9/2024). 

 

Budi berharap budaya buruk bullying di kalangan PPDS bisa terhapuskan. "Mudah-mudahan kita bisa hapus, sudah berapa banyak korbannya, sudah terlalu lama juga," tuturnya.

 

Diketahui, kasus perundungan terjadi pada mahasiswi PPDS Jurusan Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) Dokter Aulia Risma Lestari hingga akhirnya ditemukan meninggal bunuh diri 12 Agustus 2024. 

 

Belakangan Kementerian Kesehatan menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum senior korban.  

 

Baca Juga: Menkes Pastikan Kasus Perundungan PPDS Undip Segera Dituntaskan Polisi

Berita Terkini Lainnya