Arsip Nasional Go Digital, Solusi Milenial Mengingat Sejarah

Arsip adalah bagian penting dalam sebuah sejarah peradaban

Banyuwangi, IDN Times - Dihadiri ribuan perwakilan dari seluruh provinsi di Indonesia, Hari Kearsipan Nasional ke-52 digelar di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Selama dua hari, berbagai rangkaian kegiatan akan dilakukan sebagai bentuk komitmen bersama menjaga memori penting dari sejarah setiap daerah melalui kearsipan.

1. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang pelupa

Arsip Nasional Go Digital, Solusi Milenial Mengingat SejarahKepala ANRI Imam Gunarto bersama Menpan RB Abdullah Azwar Anas. (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)

Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Imam Gunarto, mengatakan bahwa masyarakat Indonesia mayoritas adalah bangsa pelupa. Banyak dari generasi saat ini yang sudah lupa atau bahkan tidak tahu tentang sejarah Indonesia.

"Bangsa Indonesia itu pelupa. Karena tidak bisa mengingat peristiwa masa lalu. Bahkan terkadang hal-hal kecil beberapa bulan lalu sangat mudah lupa," kata Imam menjawab pertanyaan IDN Times.

Sebab itu, ANRI mendorong agar kearsipan ini menjadi sebuah gerakan yang dilakukan secara masif di seluruh daerah di Indonesia. Diharapkan, dengan arsip-arsip penting tersebut, baik pemerintah maupun masyarakat bisa belajar dari sejarah dan tidak mengulangi sebuah kesalahan yang sama.

"Akhirnya orang akan melakukan kesalahan lagi, karena dia lupa dengan kesalahan yang pernah dilakukan sebelumnya. Maka pada hari Kearsipan Nasional ini, kami mendorong gerakan pengarsipan lebih luas lagi," katanya.

Baca Juga: Banyuwangi Dilanda Banjir, Rumah dan Fasilitas Umum Terendam

2. Penduduk lokal belum tentu tahu sejarah daerahnya

Arsip Nasional Go Digital, Solusi Milenial Mengingat SejarahTeks-teks kuno dari Banyuwangi. (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)

Imam menyebut, dipilihnya Banyuwangi sebagai tuan rumah Hari Kearsipan di tahun 2023 ini bukan tanpa alasan. Menurutnya, Kabupaten Banyuwangi adalah daerah yang kaya. Baik secara alam ataupun kaya akan sejarah. Banyak hal-hal penting yang pernah terjadi di Banyuwangi.

"Banyuwangi sebagai contoh spirit gerakan kearsipan. Banyak yang ingin belajar dan mencontoh bagaimana proses merekam setiap perkembangan peradaban di Banyuwangi ini," katanya.

Imam mengatakan, banyak tempat-tempat di Banyuwangi yang memiliki cerita sejarah penting. Dari sejarah tersebut juga tak banyak anak muda yang mengetahuinya. Salah satunya lokasi pemberangkatan jemaah haji zaman dahulu yang berada bertitik lokasi di kawasan pantai Boom saat ini.

"Taruhlah Banyuwangi, banyak hal-hal penting atau kejadian sejarah yamg ada. Mulai dari tempat, dokumentasi hingga banyak hal yang tidak diketahui orang Banyuwangi sendiri, disini pentingnya arsip," katanya.

3. Digitalisasi jadi solusi mudah orang pelupa

Arsip Nasional Go Digital, Solusi Milenial Mengingat SejarahPeringatan Hari Kearsipan Nasional di Banyuwangi. (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)

Sementara itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, Abdullah Azwar Anas, mendorong agar kearsipan saat ini berubah sepenuhnya menjadi aset-aset digital. Anas menilai, transformasi digital saat jauh lebih efisien dan mudah.

"Digitalisasi ini menjadikan reformasi birokrasi tematik. Kearsipan ini kita dorong untuk digital. Maka setiap dokumentasi apapun jauh bisa menjangkau masyarakat luas," ungkap Anas.

Baca Juga: Pantai Muncar Banyuwangi Dipenuhi Sampah Bawaan Banjir

Agung Sedana Photo Community Writer Agung Sedana

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya