Bacaleg Muda Golkar Usung Misi Pemekaran Wilayah Kabupaten Malang

Gus Sani mengincar suara pemuda di Nahdlatul Ulama 

Malang, IDN Times - Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 digadang-gadang akan diisi nama-nama muda dalam perebutan kursi-kursi legislatif. Mereka yang baru pertama kali terjun ke dunia politik akam bertarung dengan nama-nama lama yang sudah mondar-mandir di kursi anggota dewan. Termasuk di Kabupaten Malang ada banyak anak-anak muda yang maju sebagai Bakal Calon Legislatif (Bacaleg).

Ada nama Ahsani Fathurrohman, Kiai muda berusia 33 tahun yang memiliki latar belakang pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Islahiyah Singosari, Kabupaten Malang. Kader Nahdlatul Ulama (NU) ini akan maju sebagai Bacaleg dari Partai Golkar (Golongan Karya).

"Sebenarnya saya maju karena perintah dari atasan dan sesepuh sebenarnya, saya secara pribadi tidak ada keinginan untuk maju. Jadi saya maju di dapil 6 (Singosari, Lawang, Pakis) dari Partai Golkar," terangnya saat dikonfirmasi pada Kamis (25/05/2023).

1. Gus Sani mengusung misi agar Malang Utara berdiri sebagai kota sendiri

Bacaleg Muda Golkar Usung Misi Pemekaran Wilayah Kabupaten MalangIlustrasi kampanye. (IDN Times/Arief Rahmat)

Pria yang akrab disapa Gus Sani ini mengungkapkan salah satu misi yang ia bawa ke kursi legislatif adalah agar Malang Utara yang terdiri dari Kecamatan Karangploso, Pakis, Singosari, hingga Lawang bisa berdiri sebagai kota sendiri. Ia akan menyuarakan pemekaran wilayah di Kabupaten Malang.

"Wilayah Kabupaten Malang ini seharusnya dimekarkan menjadi 3 wilayah, tapi idealnya 2 saja yaitu Malang Selatan dan Malang Utara. Kita melihat sendiri Kota Batu setelah berdiri sendiri sekarang perkembangannya lebih cepat," jelasnya.

Ia menilai Kabupaten Malang sebagai wilayah terluas kedua di Jawa Timur setelah Banyuwangi terlalu tidak efisien jika harus diurus satu pemerintah daerah. Apalagi wilayah Malang Utara dipisahkan oleh Kota Malang membuat pembagian wilayah pemekaran nantinya akan lebih mudah. 

"Kalau berdiri wilayah sendiri-sendiri kan jadi kebih gampang, yang dari Singosari mau mengurus SKCK tidak harus melewati Kota Malang dulu untuk ke Kepanjen, begitupun sebaliknya yang dari Malang Selatan harus ke Singosari untuk mengurus SIM. Termasuk isu lain seperti PAD (Pendapatan Asli Daerah), percepatan pembangunan, pendidikan, dan lainnya," bebernya.

Sebenarnya, isu pemekaran wilayah di Kabupaten Malang bukanlah isu baru, sudah sejak lama Makang Utara diwacanakan untuk berdiri sendiri sebagai Kabupaten Singosari. Namun, hal tersebut tidak pernah terwujud.

"tapi orang-orang di legislatif yang menyuarakan ini kurang. Kemudian belum ada orang di legislatif yang menyuarakan langsung pemekaran wilayah," ucapnya.

2. Gus Sani mengincar suara generasi milenial dan gen Z di tubuh NU

Bacaleg Muda Golkar Usung Misi Pemekaran Wilayah Kabupaten MalangIlustrasi Pemilihan Umum. (IDN Times/Arief Rahmat)

Pria asli Singosari ini mengatakan kalau salah satu strategi khusus yang akan ia pergunakan untuk menggaet suara adalah dengan bersilaturahmi ke warga dan kader-kader lama NU. Ia juga akan menjaring suara dari generasi milenial dan gen Z di tubuh warga Nahdliyyin.

"Untuk suara yang jelas ada dari masyarakat Nahdliyyin. Tapi kebanyakan dari santri, Ansor, dan jaringan kultur di Singosari," jelasnya.

Ia juga mengatakan memiliki tim khusus yang jadi tim suksesnya. Mereka nantinya yang akan mendorongnya agar meraih satu kursi di DPRD Kabupaten Malang. "Tentu dari teman-teman yang menyeburkan saya ini harus bertanggungjawab atas pemenangan," ujarnya sambil tertawa.

3. Gus Sani menilai kalau politik uang jadi dilema bagi masyarakat Indonesia

Bacaleg Muda Golkar Usung Misi Pemekaran Wilayah Kabupaten MalangIlustrasi Pemilu (IDN Times/Mardya Shakti)

Pengasuh pondok pesantren tertua di Singosari ini menjawab jika politik uang dan serangan fajar jadi dilema perpolitikan di Indonesia secara umum. Pasalnya praktik-praktik politik uang masih sering dijumpai di Kabupaten Malang secara khusus. Oleh karena itu, Bacaleg muda ini memiliki misi untuk merubah budaya negatif seperti ini.

"Karena kesadaran politik masyarakat kita itu rendah ketika bisa digerakkan dengan mudahnya dengan uang. Padahal uang hanyalah sesaat dan dampaknya luar biasa kalau dicermati," tegasnya.

Gus Sani secara khusus mengungkapkan jika dirinya hampir tidak mengeluarkan uang sepeserpun untuk maju sebagai Bacaleg. Pasalnya justru orang-orang yang mendorongnya maju sebagai Bacaleg yang mengeluarkan modal untuk kebutuhan kampanye.

"Semua yang menyiapkan ini bukan relawan, mereka adalah pejuang. Karena mereka yang membiayai semuanya, saya sendiri malah diminta tidak membiayai," tandasnya.

Untuk kampanye, Gus Sani telah mempersiapkan berbagai alat kampanye mulai dari sticker, kartu nama, banner, dan promosi di media sosial. Juga akan ada sosialisasi di desa-desa, dan acara diskusi politik serta kepemudaan.

Baca Juga: KPK Kaget Caleg Pemilu 2024 Gak Wajib Lapor Kekayaan

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya