Pelajar Disabilitas Intelektual Sabet Medali Tenis Meja di Jerman

Zidan sempat drop gara-gara tidak lolos Porprov Jatim 2023

Malang, IDN Times - Keterbatasan tidak membuat Muhammad Zidan Fathoni (18) pelajar SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Kabupaten Malang berhenti berprestasi. Baru-baru ini pelajar dengan disabilitas intelektual ini menjadi runner-up kompetisi tenis meja Special Olympic World Summer Games Berlin, Jerman 2023.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bahkan sampai ikut memberikan apresiasi pada Zidan. Ia diberikan penghargaan dari Khofifah pada Senin (31/07/2023) lalu di salah satu hotel di Kota Malang.

1. Zidan ternyata sudah menggeluti hobi tenis meja sejak kelas 5 SD, sempat tak lolos Porprov Jatim 2023

Pelajar Disabilitas Intelektual Sabet Medali Tenis Meja di Jermanilustrasi tenis meja (pexels.com/@joshsorenson/)

Ketika diwawancarai, Zidan menceritakan kalau dirinya sudah menyukai tenis meja sejak kelas 5 SD. Pelajar asal Desa Jeru, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang bahkan sudah mengikuti perlombaan kelas lokal saat itu. Ia bahkan sampai mengikuti klub-klub tenis meja agar hobinya kian terasa.

"Ayah sangat mendukung hobi saya ini, saya sempat selema setengah tahun ikut klub tenis meja di Kota Malang. Setelah itu bergabung dengan klub Fearless yabg ada di Pringu, Bululawang (Kabupaten Malang) yang lebih dekat dengan rumah," bebernya saat dikonfirmasi pada Jumat (04/08/2023).

Ia juga telah mengikuti Pekan Special Olympic Nasional (Pesonas) di Semarang pada 2022. Di kompetisi itu ia mendapatkan juara kedua, hanya kalah dari atlet asal Jakarta. Zidan berhak mendapat medali perak untuk kompetisi ini.

Meskipun telah mendapatkan beberapa prestasi, Zidan sempat frustasi karena tidak lolos seleksi Porprov Jawa Timur 2023. Kondisi ini memang membuat dirinya sedih, namun ia tidak mau menyerah begitu saja. Pelatih Zidan akhirnya menawarinya untuk berkompetisi di kompetisi tingkat nasional lainnya.

Zidan kemudian berkesempatan mengikuti Special Olympic World Summer Games Berlin 2023 karena menjadi runner-up Pesonas Semarang 2022. Ia bersama 22 atlet asal Indonesia lainnya diberangkatkan ke Jerman untuk bertanding dari tanggal 11-25 Juni 2023. Semua kebutuhannya di Jerman mukai dari penginapan, tiket pesawat, hingga makanan ditanggung oleh pemerintah.

Baca Juga: Salah Tulis Aspirasi, Anggota DPRD Kab. Malang Dirukiah

2. Zidan menceritakan perjalanannya di Special Olympic World Summer Games Berlin 2023

Pelajar Disabilitas Intelektual Sabet Medali Tenis Meja di JermanPiagam penghargaan dari Gubernur Jatim untuk Zidan. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Zidan yang saat ini menempuh pendidikan kelas XI jurusan Teknik Kendaraan Ringan mengatakan kalau Special Olympic World Summer Games Berlin 2023 hanya diperuntukkan atlet U-21. Ia turun pada kategori tunggal putra dan ganda campuran bersama Prameswari yang berasal dari Solo.

Dalam kategori tunggal putra, Zidan mengatakan kalau total ia menghadapi 11 atlet lainnya sampai di grand final. Namun di grand final ia kalah dari atlet asal Hongkong rengan skor 3-1. Menurutnya itu adalah lawannya yang paling berat sejauh ini.

"Kalau atlet dari Hongkong itu mungkin persiapannya lebih baik, kemudian prestasinya juga cukup banyak. Kemudian untuk lawan paling mudah mungkin saat lawan Chinese Taipei, soalnya saya bisa menang 11-0," ujarnya.

Ketika disinggung terkait kunci kesuksesan, ia mengatakan kalau ia hanya konsisten berlatih selama 4-5 jam dalam sehari. Ia mengatakan kalau ia biasanya berlatih dari jam 3 sore sampai jam 8 malam setelah pulang sekolah. Saat masih SD, latihan Zidan lebih gila lagi karena jam sekolah yang lebih pendek, ia bisa berlatih dari jam 3 sore sampai jam 12 malam.

Ia juga melatih stamina dengan sering jogging setiap pagi sebelum berangkat sekolah selama setengah jam. Ia iuga berlatih push up dan sit up untuk melatih otot tangan dan perut. Kedisiplinan adalah kunci untuk menjaga atlet berprestasi.

"Memang pada awalnya keteteran karena rutinitas sebagai pelajar juga. Tapi Alhamdulillah pihak sekolah memberi kelonggaran demi prestasi saya," bebernya.

Kedepannya, Zidan mengincar tempat sebagai atlet Jawa Timur dalam Porprov atau PON Aceh 2024. Dalam PON Aceh 2024 ia masih menunggu jadwal seleksi untuk bersaing memperebutkan posisi atlet Jawa Timur. Ia juga mengincar posisi pertama dalam Special Olympic World yang akan digelar di Indonesia pada 2027.

3. SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi siap mendukung Zidan berprestasi

Pelajar Disabilitas Intelektual Sabet Medali Tenis Meja di JermanLingkungan sekolah SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi. (Dok. Humas SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi)

SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi menyatakan siap mendukung apapun langkah yang diambil Zidan untuk berprestasi. Salah satu yang mereka lakukan dengan menyesuaikan pelajaran sekolah pada jadwal kegiatan Zidan. Sehingga jadwal pelajaran akan mengikuti jadwal latihannya, guru-guru juga memberikan pelajaran setelah Zidan selesai latihan, ia juga dibebaskan dalam pembelajaran saat melakukan TC (Training Center) di luar kota.

Karena prestasinya, Zidan juga mendapat beasiswa dari sekolah, sehingga dibebaskan dari beban SPP. Hal ini dikarenakan Zodan telah mengharumkan nama Indonesia dan sekolahnya sendiri. Perjuangannya menginspirasi siswa/siswi lain untuk ikut berprestasi hingga tingkat internasional.

"Karena Zidan membuat banyak pelajar kami ingin berprestasi di dunia olahraga. Apalagi karena siswa/siswi SMK jarang yang berminat pada olahraga karena lebih ke kejuruannya, tapi sekarang bertambah (yang meminati olahraga)," ungkap Guru Olahraga dan Kesiswaan SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Termiantono Yogi.

Yogi juga menceritakan keseharian Zidan sebenarnya tidak berbeda dari siswa/siswi lainnya di sekolah meskipun menyandang disabilitas intelektual. Caranya berkomunikasi dengan pelajar atau guru lain juga hampir seperti orang normal. Hanya kadang kata-katanya kurang jelas, sehingga harus diulang kembali agar bisa dipahami.

"Tapi ia tidak memiliki masalah untuk menyesuaikan diri dengan teman-temannya. Nilai akademiknya juga bagus, nilainya rata-rata 80," pungkasnya.

Baca Juga: ASN Kota Batu Gowes Malang-Jakarta Demi Keadilan Tragedi Kanjuruhan

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya