Tari Remo Massal 65.500 Arek Suroboyo Pecahkan Rekor MURI

Sangar kabeh kon rek!

Surabaya, IDN Times - Arek-arek Suroboyo terus mendulang prestasi. Kali ini, sekitar 65.500 arek Suroboyo menyajikan tari remo secara massal di 10 titik ikon Kota Pahlawan dan 340 halaman sekolah pada Minggu (18/12/2022). Tari Remo massal ini pun mencatatkan Rekor Museum Dunia - Indonesia (MURI).

Salah satu tempat yang pesetanya terbanyak ialah Jembatan Suroboyo. Ada sebanyak 5.742 arek-arek Suroboyo yang menari Remo di sini. Sementara di di Jembatan Merah Surabaya ada sekitar 5.000 peserta, kemudian di Jalan Tunjungan ada sebanyak 1.964 peserta.

1. Peserta senang dan antusias

Tari Remo Massal 65.500 Arek Suroboyo Pecahkan Rekor MURITari Remo massal di Jembatan Suroboyo. IDN Times/Ardiansyah Fajar.

Seorang peserta, Talita mengaku senang dan antusias dengan gelaran Tari Remo massal ini. Dia mengaku menyiapkan diri kurang dari satu pekan. Karena memang tertarik, dia sungguh-sungguh untuk bisa segera menghafalkan gerakan tarian.

"Seneng banget ada Tari Remo massal. Gak sampai seminggu persiapannya. Kalau tadi persiapan sejak jam 03.00 WIB," ujarnya saat ditemui di Jembatan Suroboyo.

Baca Juga: Rekor Muri Tari Remo Massal di Surabaya Tak Harus Pakai Kostum

2. Lihat antusiasnya, Eri ingin Tari Remo jadi ekstrakurikuler

Tari Remo Massal 65.500 Arek Suroboyo Pecahkan Rekor MURITari Remo massal di Jembatan Suroboyo. IDN Times/Ardiansyah Fajar.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi sangat senang melihat arek-arek Suroboyo yang masih duduk di bangku sekolah ini antusias melestarikan budaya. Dia pun menginstruksikan agar Tari Remo menjadi ekstrakurikuler wajib di sekolahan tingkat SD dan SMP.

"Ekstrakurikuler wajib terait Tari Remo bukan wajib belajar, tapi harus tahu filosofinya Tari Remo, gimana para pejuang melawan penjajah dengan gagah beraninya," tegas Eri.

3. Tujuannya kenalkan filosofi Tari Remo, cegah budaya negatif luar negeri dan kenakalan remaja

Tari Remo Massal 65.500 Arek Suroboyo Pecahkan Rekor MURITari Remo massal di Jembatan Suroboyo. IDN Times/Ardiansyah Fajar.

Lebih lanjut, Eri mengingatkan pentingnya mengenalkan dan mengajak generasi muda saat ini untuk ikut partisipasi dalam kegiatan seni maupun budaya. Karena hari ini budaya luar negeri sudah masuk di Surabaya. Saya berharap dengan Tari Remo maka seluruh arek Suroboyo memiliki pribadi kuat yang tidak mudah terpengaruh dari uar negeri," kata dia.

"Maka kegiatan ini bukan maksud kita memecahkan Rekor MURI tapi lebih ke hati kita arek Suroboyo bisa menjaga budayanya, tidak terpengaruh budaya luar. Maka tidak akan ada miras, brong-brongan (knalpot kendaraan), tawuran. Ini tugas kita bersama. Kita tunjukkan Surabaya punya pribadi yang kuat dan hari ini ditunjukkan di Kota Surabaya," pungkas Eri.

Baca Juga: 6 Sanggar Tari di Banyuwangi, Tempat Belajar Menari Gandrung

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya