Kreatif, Mahasiswa UB Buat Baterai dari Ekstrak Kulit Asam Jawa  

Bisa jadi baterai alternatif natrium ion   

Malang, IDN Times - Bagi sebagian orang, kulit asam jawa tak ubahnya hanya sampah biasa. Namun, siapa sangka, kulit asam jawa ternyata memiliki kandungan yang bisa dimanfaatkan untuk membuat baterai.

Hal itulah yang berhasil dibuktikan oleh lima lima mahasiswa Universitas Brawijaya masing-masing adalah Kinanti Amartia Permadi, Nabila Sahya Tartila, Salsabila Rahmah, Muhammad Haidar Baqir, dan Wahyu Diski Pratama. Kelima mahasiswa tersebut menemukan bahwa ekstrak kulit asam jawa memiliki kandungan yang bisa dijadikan karbon untuk bahan baterai natrium. 

1. Bisa jadi energi alternatif

Kreatif, Mahasiswa UB Buat Baterai dari Ekstrak Kulit Asam Jawa  Proses pencampuran bahan untuk baterai dari kulit asam jawa. IDN Times/Alfi Ramadana

Kinanti Amartia Permadi menjelaskan bahwa munculnya ide penelitian terhadap kulit asam jawa tersebut lantaran saat ini bahan baku utama baterai adalah Lithium. Pada kenyataannya, Lithium saat ini sudah semakin berkurang, untuk itu ia dan beberapa rekannya berfikir untuk menemukan alternatif lain.

Setelah melalui beberapa kali riset, kemudian didapati bahwa kulit asam jawa memiliki kandungan karbon aktif yang dapat menghasilkan specific capacity tertinggi hingga 412 F/g. 

"Dengan kandungan yang cukup tinggi itu, maka kulit asam jawa bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan baterai," terangnya Senin (29/8/2022). 

2. Proses pengolahan cukup panjang

Kreatif, Mahasiswa UB Buat Baterai dari Ekstrak Kulit Asam Jawa  Kulit asam yang digunakan untuk bahan baterai natrium ion. Dok/istimewa

Kinanti menjelaskan bahwa proses pengolahannya sendiri diawali dengan pemisahan kulit asam jawa dengan isinya. Kemudian kulit asam jawa yang sudah dipisahkan dicuci menggunakan air keran dan aquades.

Setelah itu, kulit asam jawa dikeringkan menggunakan oven dalam suhu tertentu hingga kadar airnya habis. Langkah selanjutnya adalah penghalusan dengan menggunakan blender lalu dilanjutkan dengan diayak secara manual. 

"Setelah mendapat ekstrak yang paling halus. Kami lakukan percobaan dengan tiga variabel. Dua variabel dicampur sulfur dengan takaran satu banding satu dan satu banding dua. Sementara satu variabel hanya ekstrak kulit asam jawa saja," imbuhnya. 

Baca Juga: 5 Kuliner Hits Dekat Universitas Brawijaya, Maba Ayo Merapat!

3. Sulfur mampu tingkatkan kualitas karbon

Kreatif, Mahasiswa UB Buat Baterai dari Ekstrak Kulit Asam Jawa  Hasil karbon yang sudah dioven dan siap dibuat baterai. IDN Times/Alfi Ramadana

Langkah berikutnya adalah ekstrak yang sudah dicampur tersebut dimasukkan ke dalam reaktor karbonisasi untuk dialiri nitrogen. Fungsinya adalah untuk menghilangkan sisa oksigen yang masih tertinggal pada campuran bahan. Kemudian, campuran bahan tersebut dimasukkan ke dalam pemanas bersuhu 500 derajat celcius selama dua jam. 

"Setelah dua jam campuran akan menjadi karbon. Hasilnya memang campuran sulfur satu banding satu yang paling bagus secara kualitas. Selanjutnya, karob dicuci dengan NaOH dan aquades hingga PH netral dan baru dikeringkan," sambungnya. 

Terlepas dari itu, Kinanti menyebut bahwa dari penelitian yang mereka lakukan, dengan bahan sekitar 500 gram ekstrak kulit asam jawa bisa dijadikan baterai dengan kapasitas 200,61 mAh. Jumlah ini terhitung cukup tinggi jika dibandingkan bahan baterai natrium ion yang lain. 

"Kalau dibanding dengan bahan Lithium memang masih kalah. Tetapi paling tidak ini bisa jadi alternatif lain untuk baterai," tandasnya. 

Baca Juga: Resmi, Universitas Brawijaya Miliki Rektor Baru   

Alfi Ramadana Photo Community Writer Alfi Ramadana

Menulis adalah cara untuk mengekspresikan pemikiran

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya