Idul Adha atau hari raya kurban akan segera tiba dalam hitungan hari. Umat muslim yang berkecukupan diwajibkan untuk berkurban sebagai bentuk rasa syukur dan berbagi kepada sesama. Hewan yang dikurbankan adalah hewan ternak seperti sapi dan kambing, yang nantinya akan dibagikan kepada warga sekitar.
Daging tersebut dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan yang enak dan lezat. Berikut adalah beberapa olahan daging khas Jawa Timur yang dapat kamu coba di rumah.
Nganjuk memiliki makanan khas berbahan dasar daging, yaitu nasi becek atau sego becek. Daging yang digunakan biasanya adalah daging kambing yang disiram dengan kuah santan. Di dalamnya juga terdapat irisan kubis, seledri dan kecambah. Lebih nikmat jika disantap dengan sate kambing yang empuk dan lembut. Sebab perpaduan bumbu kacang dan kuahnya sangat cocok di lidah.
Cara membuatnya pun cukup mudah. Pertama-tama, kamu harus merebus daging kambing menggunakan santan hingga matang. Lalu masukkan bumbu halus, yaitu bawang merah, bawang putih, kemiri, ketumbar, merica, jahe, kunyit, kencur, lengkuas, daun jeruk, serai, dan kayu manis yang telah disangrai.
Masak dengan api sedang hingga bumbu meresap, lalu tambahkan santan kental. Aduk hingga mendidih dan tunggu sampai matang. Nasi becek pun siap disajikan. Wah, mudah banget kan!
Selanjutnya, kamu dapat mengolah daging menjadi beragam jenis sate. Pasuruan memiliki makanan khas yaitu sate komoh, yang mana menggunakan daging has dalam sapi. Dalam satu tusuk biasanya terdapat enam hingga delapan potong daging yang cukup besar. Meskipun begitu, dagingnya tetap empuk dan lembut di lidah.
Butuh tiga tahapan untuk membuat sate komoh. Yang pertama, kamu harus memotong daging dengan ukuran yang cukup besar, kemudian memasaknya hingga empuk. Lalu marinasi dengan bumbu rempah selama beberapa waktu agar meresap ke dalam daging. Dan yang terakhir bakar sate sebentar sambil dioles dengan bumbu rempah untuk menguatkan rasa marinasi dan smokiness.
Bumbu rempah yang digunakan untuk marinasi adalah bawang merah, bawang putih, cabai merah besar, kemiri, lengkuas, jahe, kunyit, jinten, serai, daun salam, dan daun jeruk. Bumbu ini dihaluskan dan dimasak bersama daging yang sudah dipotong. Kemudian dioleskan kembali ketika membakar sate. Dan disajikan dengan sate saat matang. Maka tak heran jika sate komoh memiliki cita rasa yang kuat.
Selain sate komoh, terdapat jenis sate dari Jawa Timur yang rasanya tak kalah enak. Namanya sate gebug khas Malang. Sesuai dengan namanya, sebelum ditusuk, daging sapi akan di-gebug (dipukul) terlebih dahulu menggunakan ulekan batu. Tujuannya adalah agar daging sapi menjadi lebih empuk dan lembut.
Kamu perlu menghaluskan bawang merah, bawang putih, ketumbar, garam, gula merah, dan kecap manis yang digunakan sebagai bumbu marinasi daging. Daging dimarinasi semalam agar rasanya menyerap kedalam daging. Setelah itu, tusuk daging kemudian bakar hingga matang. Jangan lupa untuk mengoleskan kembali bumbu marinasi saat membakar sate agar rasanya lebih enak.
Jika sudah matang maka dapat disajikan dengan bumbu sate yang terbuat dari irisan bawang merah, cabai rawit, tomat, serta beri garam dan kecap manis. Sate gebug sudah siap dihidangkan bersama nasi hangat ataupun lontong.
Sekarang beralih ke ibu kota Jawa Timur, yang juga memiliki makanan khas terbuat dari daging. Daging sapi tenderloin dipotong berlapis-lapis dan dimasak bersama dengan rempah dan kecap manis. Sesuai dengan bentuknya, makanan ini diberi nama lapis daging.
Rempah yang digunakan sebagai bumbu adalah bawang putih, bawang merah, kemiri, jahe, ketumbar dan merica. Semuanya dihaluskan dan campur dengan kecap, garam, gula pasir, gula merah, santan, daun jeruk, daun salam, serai, lengkuas, dan telur. Lalu masukkan daging yang telah dipotong, dan masak hingga matang.
Karena dagingnya dipotong berlapis dan tipis, maka bumbu yang dimasak bersama akan meresap ke seluruh permukaan daging. Tekstur bumbunya yang kental sangat pas jika disajikan dengan nasi hangat. Kamu juga dapat menambahkan kentang ketika akan memasak lapis daging. Wah, kelihatannya enak banget ya!
Yang terakhir adalah daging age khas Jember. Tampilannya hampir mirip dengan rendang, tapi pada masakan daging age ditambahkan parutan kelapa yang disebut dengan koya. Parutan kelapa ini menambahkan tekstur pada daging age ketika dimakan.
Bumbu yang digunakan terbuat dari bawang putih, bawang merah, cabai merah besar, dan cabai rawit yang digoreng hingga layu. Setelah itu haluskan bersama kemiri, jinten, dan ketumbar yang telah disangrai. Lalu masak hingga mengeluarkan bau harum, dan masukkan serai, kunyit, jahe, lengkuas, daun jeruk purut, dan daun salam. Jika sudah merata, masukkan daging yang telah dipotong dan koya. Tambahkan sedikit air dan masak hingga daging empuk. Kamu harus menggunakan api kecil dan sekali-kali mengaduknya agar tidak gosong. Kemudian daging siap untuk disantap.
Masakan ini biasanya disajikan pada acara tasyakuran atau pernikahan. Tapi tak ada salahnya jika kamu ingin memasaknya saat momen idul adha mendatang.
Dari lima olahan daging khas Jawa Timur di atas, mana yang ingin kamu incipi saat dapat daging kurban?