Tips Memilih Daging Sapi dan Ayam Segar di Pasar Tradisional
Konsumsi daging meningkat 3-4 kali jelang lebaran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyuwangi, IDN Times - Membeli daging yang sudah rapi terpotong dan dijual dengan eceran per kilogram, tentu butuh kejelian agar tidak menjadi korban membeli daging rusak, gelonggongan maupun tiren.
Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kasie Kesmavet), Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi, Bambang Nurseno mengatakan, menjelang Hari Raya Idul Fitri, konsumsi daging masyarakat Banyuwangi biasanya meningkat 3 hingga 4 kali lipat.
Berikut tips memilih daging sapi dan ayam segar di pasar tradisional:
Baca Juga: Belajar Budaya, 13 Mahasiswa Bule Menetap di Banyuwangi Tiga Bulan
1. Daging sapi idealnya digantung
Bambang kemudian memberikan tips agar tidak salah dalam memilih daging yang dijual di pasaran. Khusus daging sapi, biasanya dijual dengan cara digantung oleh penjualnya. Selain soal harga yang proporsional, cara menggantung daging sudah jadi ciri-ciri daging yang bagus.
"Daging yang bagus biasanya digantung oleh penjualnya, sedangkan daging sapi yang tidak sehat atau tidak segar biasanya ditaruh di bak.Yang ditaruh di bak biasanya daging sapi gelonggongan atau daging sapi sisa kemarin yang telah dibekukan," jelas Bambang, Rabu (22/5).
Daging sapi gelonggongan tentu tidak akan digantung sebab kandungan air yang berlebih di dalam daging akan luruh dan mengurangi berat daging. "Bila airnya terus menetes, daging gelonggongan akan mengempis dan bobotnya semakin ringan hingga penjual menghindari menggantungnya," katanya.
Baca Juga: Banyuwangi Lakukan Antisipasi Cegah Virus Cacar Monyet