Belajar Budaya, 13 Mahasiswa Bule Menetap di Banyuwangi Tiga Bulan

Mereka dari 12 negara

Banyuwangi, IDN Times - Sebanyak 13 mahasiswa dari 12 negara selama tiga bulan ke depan bakal mempelajari seni budaya di Kabupaten Banyuwangi. Para mahasiswa ini mendapatkan kesempatan belajar di Banyuwangi melalui program Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI), Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) RI.

Kemenlu telah menjaring mahasiswa pilihan dari berbagai negara untuk mendapatkan program tersebut, dengan tujuan bisa mengenalkan seni budaya Indonesia ke kancah internasional.

1. Punya budaya yang unik di Pulau Jawa

Belajar Budaya, 13 Mahasiswa Bule Menetap di Banyuwangi Tiga BulanIDN Times/Istimewa

 

Duta Besar Indonesia untuk Romania dan Moldova, Diar Nurbintoro, mendampingi kedatangan 13 mahasiswa mancanegara telah sampai di Banyuwangi seja Minggu (12/5). Dia mengatakan, Banyuwangi dipilih karena dinilai memiliki budaya yang unik, berbeda dengan ciri khas budaya masyarakat Jawa pada umumnya. Banyuwangi memang memiliki masyarakat adat Using yang memiliki bahasa mirip dengan Jawa namun berbeda.


"Selama ini, masyarakat internasional tahunya kalau tarian Jawa itu lemah lembut. Tapi tarian di Banyuwangi justru energik dan rancak, meski ada di Jawa," kata Diar saat berkunjung di Banyuwangi, Senin (13/5).

2. Belajar seni budaya selama tiga bulan

Belajar Budaya, 13 Mahasiswa Bule Menetap di Banyuwangi Tiga BulanIDN Times/Istimewa

 

Para mahasiswa mancanegara ini bakal belajar seni budaya di Banyuwangi selama tiga bulan ke depan. 13 mahasiswa tersebut berasal dari Australia, Spanyol, Cekoslovakia, Serbia, Kepulauan Solomon, dan Bangladesh. Agar lebih mengenal, para mahasiswa bakal tinggal menginap di homstay yang dikelola warga lokal Banyuwangi. Harapannya, dengan tinggal di homstay mahasiswa bisa lebih menyatu dan mengenal kearifan lokal.

"Ini juga hasil dari referensi mahasiswa BSBI tahun 2018 yang sudah lebih dulu belajar seni budaya di sini," katanya.

Baca Juga: Harga Kebutuhan Pokok Meningkat, Pemkab Banyuwangi Gelar Operasi Pasar

3. Belajar bernyanyi, bermusik dan menari

Belajar Budaya, 13 Mahasiswa Bule Menetap di Banyuwangi Tiga BulanIDN Times/Istimewa

 

Selama di Banyuwangi, para mahasiswa asing bakal belajar seni tari-tarian lokal seperti Gandrung, Tari Mapag Dayoh (Menyambut tamu), kemudian alat musik tradisional, dan lagu daerah berjudul Sorote Lintang.

"Selama belajar mahasiswa didampingi Sanggar Tari Sayu Grinsing. Di sana bakal belajar beragam kesenian khas Banyuwangi," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Dia berharap, para mahasiswa ini bisa lebih mengenalkan budaya Indonesia khususnya di Banyuwangi di mata internasional.

"Mereka adalah mahasiswa terpilih, yang tentunya memiliki potensi besar untuk bercerita posistif tentang Indonesia. Semoga semua mahasiswa bisa kerasan dan senang di Banyuwangi. Sehingga saat pulang nanti, mereka bisa bercerita tentang Banyuwangi kepada rekan-rekannya. Saya yakin informasi dari mulut ke mulut seperti ini akan menjadi media promosi yang ampuh dibandingkan media lainnya,” ujar Anas.

4. Percampuran budaya yang unik

Belajar Budaya, 13 Mahasiswa Bule Menetap di Banyuwangi Tiga BulanIDN Times/Istimewa

 

Salah satu peserta asal negara Serbia, Natalia Markovic, mengaku tertarik dengan budaya Banyuwangi sejak awal. Dari hasil yang dia pelajari, beberapa seni budaya Banyuwangi memiliki percampuran antara Jawa dan Bali. Dia sendiri telah menargetkan bisa menguasai tarian Gandrung Banyuwangi dalam kurun waktu tiga bulan ini.

“Saya memang sangat tertarik budaya Banyuwangi. Saat banyak yang ingin ke Bali, saya justru tertarik dan memilih Banyuwangi. Kurun tiga bulan ini saya harus bisa tari Gandrung. Gandrung itu kostumnya indah, gerakannya juga sangat spesifik. Gak terlalu lamban, tapi sangat pas. Memperkaya wawasan seni tari saya,” ujarnya.

Baca Juga: Menelusuri Banyuwangi, Belasan Pelaku Wisata Akan Boyong Wisman AS 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya