Madiun merupakan salah satu nama kota di Jawa Timur yang terkenal dengan jajanan bremnya yang kerap dijadikan buah tangan. Namun, membicarakan kuliner di kota ini tidak melulu soal brem saja. Nyatanya masih banyak makanan dan minuman nikmat lainnya yang perlu kalian cicipi. Bahkan tidak jarang makanan atau minuman tersebut memiliki penyebutan yang aneh, membuat orang awam bisa saja salah paham!
Penasaran apa saja? Yuk simak 4 nama kuliner di Madiun yang terkesan aneh di telinga berikut ini.
Bagaimana? Sudah kesusahan menyebut namanya, belum? Hidangan ini merupakan ide seorang warga dari Desa Sirapan di Madiun. Meski terkesan aneh dan sulit dilafalkan, Gombelwakcukdongti ini sejatinya merupakan kependekan dari sego sambel kluwak pincuk godhong jati.
Sekilas penampakan hidangan ini nampak sama seperti sambelan pada umumnya. Namun jika diperhatikan lebih detail lagi, Gombelwakcukdongti menggunakan jenis sambal berwarna hitam dari kluwak. Inilah yang menjadi daya tariknya, terlebih ketika disantap dengan belut goreng gurih. Hmm, maknyus!
Agak ngeri mendengar nama makanan satu ini, seakan sang pembuat bermaksud untuk mengajak para penikmatnya agar adu pukul. Eits, jangan salah paham dulu! Memang dalam bahasa Jawa, kata jotos sendiri diartikan pukulan atau tinju. Namun, hidangan ini dinamai demikian karena cara bungkusnya yang mirip kepalan tangan seperti menjotos.
Sego Jotos sebenarnya lebih mirip dengan nasi kucing, namun ukurannya agak besar sedikit. Dibungkus dengan daun pisang, seporsi Sego Jotos biasanya berisi nasi putih hangat, dengan lauk telur dadar, tempe atau tahu, mi, dan sambal. Makanan ini mudah ditemui di Madiun dengan harga mulai Rp5 ribu saja!
Dilihat dari namanya, mungkin kita akan sulit membayangkan bagaimana jadinya nasi dicampur pupuk. Padahal, penampakan asli hidangan ini kerap kita temui di acara-acara perkawinan tradisional Jawa. Ada pendapat yang mengatakan, di balik namanya yang aneh, sebenarnya terdapat filosofi yakni sebagai doa untuk pengantin agar pernikahannya terus subur karena 'dipupuk'.
Makanan ini terkadang juga disebut Nasi Manten. Lazimnya dalam seporsi Nasi Pupuk berisi nasi, sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), daging lapis, acar mentah, dan krupuk udang.
Yang terakhir, ada Wedang Jancrok, membuat siapapun yang mendengar namanya pasti akan mengernyitkan dahi karena penyebutannya yang terkesan aneh dan frontal. Penggunaan kata Jancrok sendiri sebenarnya merupakan singkatan yang sesuai dengan komposisi wedang ini. Yakni Jahe, Kencur, Jerok (jeruk).
Karena wedang ini merupakan minuman khas Jawa Timur, terutama di daerah Madiun, jadi buah jeruk lazim dilafalkan ‘jerok’ oleh masyarakat suku Jawa. Minuman ini bisa kamu temui pada malam hari di Madiun. Cocok untuk menghangatkan tubuh dan menguatkan antibodi!